Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Coba Jual Rahasia Kapal Selam Nuklir, Insinyur AS Ditangkap

Ilustrasi tahanan (IDN Times/Mardya Shakti)

Jakarta, IDN Times - Mantan insinyur Angkatan Laut Amerika Serikat (AL AS) yang bernama Jonathan Toebbe ditangkap di West Virginia. Dia ditangkap bersama istrinya karena diduga mencoba menjual rahasia teknologi kapal selam nuklir.

Toebbe menemui seorang perwakilan dari negara asing untuk menjual teknologi tersebut. Akan tetapi, mantan insinyur itu tidak mengetahui bahwa orang yang ditemui adalah agen FBI yang menyamar.

1. Mantan insyur kapal selam nuklir AS telah menjalin kontak selama hampir setahun terakhir

Jonathan Toebbe dan istrinya yang bernama Diana, berasal dari Annapolis, AS. Dirinya pernah mengirim paket dokumen AL ke pemerintah asing. Dia juga mengatakan tertarik untuk menjual manual operasi, laporan kinerja dan informasi lainnya.

Dilansir dari The Guardian, Departemen Kehakiman AS mengatakan bahwa kontak itu telah terjalin selama satu tahun terakhir. Dokumen dan rencana penjualan informasi sensitif diketahui dikirim oleh Toebbe pada April tahun 2020.

Bahkan Toebbe juga menjelaskan bagaimana cara menjalin hungan secara sembunyi-sembunyi.

Dalam sebuah surat yang ia kirimkan untuk perwakilan negara asing, dia menuliskan "saya minta maaf atas terjemahan yang buruk ini ke dalam bahasa Anda. Tolong teruskan surat ini ke badan intelijen militer Anda. Saya percaya informasi ini akan sangat berharga bagi bangsa Anda. Ini bukan tipuan."

Dari informasi tersebut, FBI kemudian melakukan penyamaran secara berbulan-bulan. Mereka menjadi agen perwakilan pemerintah asing dan menawarkan untuk membayar ribuan dolar dalam cryptocurrency untuk informasi tersebut.

Sejauh ini, tidak ada informasi yang merinci nama negara mana yang jadi tujuan penjualan informasi rahasia teknologi kapal selam nuklir yang dimiliki oleh Jonathan Toebbe.

2. Data disembunyikan pada sandwich selai kacang dan permen karet

Jonathan Toebbe bekerja untuk pemerintah AS sejak tahun 2012 lalu. Dia memegang izin keamanan rahasia dan khusus dalam propulsi nuklir angkatan laut. Selain itu, dia juga ditugaskan di laboratorium di daerah Pittsburg dan bekerja pada tenaga nuklir AL AS.

Dia juga pernah mendapat anugerah Medali Penghargaan Angkatan Laut/Korps Marinir, Medali Layanan Pertahanan Nasional dan Medali Layanan Perang Global Melawan Terorisme. Toebbe keluar dari militer pada 19 Desember 2020.

Dalam penjelasan yang dimuat NPR, agen FBI yang menyamar mengirim uang crypto senilai 10.000 dolar atau Rp142 juta. Langkah itu sebagai sebuah itikad baik keseriusan untuk menanggapi tawaran informasi teknologi kapal selam nuklir.

Dari dokumen pengadilan, terungkap bahwa Toebbe mempercayai agen FBI yang menyamar dengan menulis surat balasan "seharusnya cukup untuk membuktikan kepada saya bahwa Anda bukan pihak ketiga yang tidak diinginkan, yang ingin menyebabkan masalah bagi saya."

Korespondensi berlangsung selanjutnya dengan dibarengi transaksi data. Pada Juni 2021, menurut laman resmi pemerintah AS, transaksi dimulai dan Toebbe mengirim kartu memori 16 GB yang ditaruh di antara sandwich selai kacang. Agen FBI yang menyamar membayar crypto senilai 20.000 dolar atau Rp284,1 juta.

Transaksi selanjutnya terjadi pada Agustus 2021. Dalam peristiwa itu, kartu memori berisi informasi sensitif dibungkus dengan permen karet. Agen FBI yang menyamar membayar 70.000 dolar atau Rp994,5 juta.

Kemudian pada transaksi pada 9 Oktober bulan ini, Jonathan dan Diana Toebbe akhirnya ditangkap. Total pembayaran untuk informasi yang dibeli dari Toebbe adalah 100.000 dolar atau Rp1,4 miliar.

3. Informasi yang dijual adalah rahasia teknologi kapal selam kelas Virginia

Ilustrasi kapal selam AS (Twitter.com/U.S. Pacific Fleet)

Dari penjelasan FBI yang diberikan kepada Departemen Kehakiman AS, informasi yang dijual oleh Jonathan Toebbe kepada orang yang diyakini agen perwakilan asing adalah teknologi kapal selam nuklir kelas Virginia.

Informasi yang ada di kartu memori, menurut Reuters, berisi informasi tentang "elemen desain yang sensitif secara militer, parameter operasi, dan karakteristik kinerja reaktor kapal selam kelas Virginia."

Kapal selam kelas Virginia sendiri adalah sebuah kapal selam bertenaga nuklir tipe serang. Menurut keterangan dalam Naval Technology, kapal selam kelas Virginia memiliki kemampuan teknologi siluman dan beroperasi di perairan dangkal.

Angkatan Laut AS telah memiliki setidaknya tujuh kapal selam kelas Virginia dan empat kapal selam lain dalam kelas yang yang sama, sedang dalam pembuatan.

Kapal selam jenis ini juga memiliki 12 tabung vertikal untuk meluncurkan rudal jelajah kapal selam atau Submarine-launched cruise missile (SLCM). Rudal yang dipasang adalah Tomahawk yang memiliki daya jelajah target sampai sejauh 2.500 kilometer.

Teknologi SLCM sendiri adalah teknologi canggih yang baru dimiliki oleh segelintir negara di dunia. Negara terbaru yang mengklaim memiliki teknologi SLCM adalah Korea Selatan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Pri Saja
EditorPri Saja
Follow Us