Darurat Militer Dicabut, WNI di Korsel Aktivitas Seperti Biasa

- KBRI Seoul memantau kondisi Korsel yang aman dan terkendali, WNI diimbau beraktivitas dengan hati-hati
- Presiden Yoon Suk Yeol mencabut status darurat militer setelah pemungutan suara Majelis Nasional
- Suasana mencekam di Seoul setelah pengumuman dicabutnya darurat militer, gedung Majelis Nasional digeruduk warga
Jakarta, IDN Times - KBRI Seoul kembali mengeluarkan pernyataan terkait kondisi terkini di Korea Selatan (Korsel) yang harus diperhatikan oleh seluruh Warga Negara Indonesia (WNI) menyusul dicabutnya status darurat militer.
“Sejauh ini situasi di Korsel, khususnya di Kota Seoul, terpantau aman dan terkendali. Warga melakukan aktivitas seperti biasa,” sebut pernyataan KBRI Seoul di Instagram @indonesiainseoul, Rabu (4/12/2024).
“KBRI Seoul tetap buka dan beroperasi seperti biasa. Bagi WNI yang berada di Korsel dapat beraktivitas seperti biasa dengan tetap berhati-hati dan memantau perkembangan terkini,” lanjut pernyataan itu.
Sampai saat ini belum ada laporan terkait WNI yang terdampak dari penetapan darurat militer Korsel tersebut.
1. Status darurat militer dicabut

Presiden Yoon Suk Yeol mengumumkan dicabutnya status darurat militer pada Rabu pagi. Hal ini dilakukan usai Majelis Nasional melakukan pemungutan suara agar darurat militer diakhiri.
Kabinet Yoon menyetujui usulan untuk menghentikan status darurat militer tersebut pada 04.30 pagi waktu setempat, enam jam setelah Yoon menetapkan status darurat tersebut.
"Majelis Nasional menuntut pencabutan darurat militer sehingga pasukan yang dikerahkan untuk urusan darurat militer, ditarik. Darurat militer segera dicabut dengan menerima permintaan Majelis Nasional melalui rapat Dewan Negara. Namun karena kuorum belum terpenuhi karena masih pagi, darurat militer segera dicabut setelah tercapai (kuorum),” ucap Yoon.
2. Merasa terancam dengan oposisi

Alasan utama Yoon menetapkan status darurat adalah ia merasa kelompok oposisi Korsel telah melumpuhkan pemerintah melalui aktivitas anti-negara.
Yoon menegaskan kepada Majelis Nasional agar merrka menghentikan kegiatan memalukan yang disebutnya melumpuhkan fungsi nasional tersebut, termasuk upaya pemakzulan terhadap pejabat pemerintah dan dirinya.
3. Ibu kota Seoul sempat mencekam tadi malam
Suasana ibu kota Seoul dilaporkan sempat mencekam usai Yoon Suk Yeol menetapkan status darurat militer. Gedung Majelis Nasional digeruduk warga. Akibatnya, gerbang gedung seketika langsung ditutup usai pengumuman tersebut.
Helikopter juga terlihat mondar-mandir di atap gedung-gedung di Seoul, terlihat dalam rekaman yang tersiar di media sosial.
DPR Korsel pun langsung menggelar rapat dan sepakat bahwa darurat militer harus dibatalkan. Setidaknya 190 suara setuju terkait pembatalan ini. Tak lama kemudian, pasukan keamanan dan militer ditarik sepenuhnya dari gedung Majelis Nasional.
Sebelumnya, pasukan militer sempat memecahkan jendela untuk masuk ke lantai utama gedung parlemen. Pasukan ditempatkan di pintu masuk utama, tempat mereka menghalangi warga sipil yang ingin masuk.