Denmark Kucurkan Rp79,4 M untuk Lawan Rasisme di Greenland

Jakarta, IDN Times - Denmark telah meluncurkan rencana aksi yang diperluas guna memerangi rasisme dan diskriminasi terhadap warga Greenland di Denmark. Pemerintah akan mengalokasikan tambahan sekitar 4,9 juta dolar AS (sekitar Rp79,4 milyar) selama 4 tahun untuk melaksanakan 12 inisiatif yang ditargetkan.
Rencana komprehensif ini akan difokuskan pada penanganan diskriminasi warga Greenland yang telah lama diabaikan, dilansir dari Anadolu Agency pada Senin (27/1/2025).
Kebijakan tersebut muncul saat Greenland menerima peningkatan perhatian internasional, termasuk rencana Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump untuk membelinya.
1. Rasisme yang dihadapi warga Greenland
Pemerintah akan mengizinkan warga Greenland untuk mencantumkan kewarganegaraan mereka sebagai 'Greenland' di paspor mereka, mengakui identitas mereka yang berbeda.
Inisiatif lain termasuk meningkatkan layanan penerjemahan dan mendorong dialog dengan lembaga pendidikan, guna mengatasi rasisme yang dihadapi oleh siswa Greenland. Sekolah asrama juga akan membahas cara-cara untuk meningkatkan kondisi bagi siswa Greenland.
Dilaporkan, Menteri Imigrasi dan Integrasi Kaare Kaare Dybvad Bek menekankan hubungan khusus Denmark dengan Greenland, di mana rasisme dan diskriminasi terhadap warga Greenland di Denmark merupakan masalah yang terpisah.
Anggota parlemen Greenland dari partai Inuit Ataqatigiit, Aaja Chemnitz, menyambut baik rencana tersebut. Ia menggambarkannya sebagai alat penting untuk memerangi rasisme tidak hanya terhadap warga Greenland, tetapi juga kelompok etnis lainnya.
Sebelumnya, ia telah menyuarakan kekhawatiran tentang rasisme struktural di negara tersebut. Ini termasuk istilah merendahkan Greenlandic stiff atau orang Greenland yang kaku, yang disematkan dalam bahasa Denmark.
2. Trump yakin akan mendapatkan Greenland
Trump telah menunjukkan minatnya untuk memperoleh wilayah otonom Denmark tersebut dalam beberapa minggu terakhir. Ia yakin AS akan memperoleh kendali atas Greenland.
"Saya rasa kita akan mendapatkannya. Saya pikir masyarakat (Greenland) ingin bersama kita," kata Trump kepada wartawan saat ditanya tentang pulau itu di ruang pers di Air Force One pada Sabtu (25/1/2025), dikutip dari BBC.
Komentar tersebut muncul setelah laporan bahwa Perdana Menteri (PM) Denmark, Mette Frederiksen, menyatakan Greenland tidak untuk dijual. Hal itu disampaikan dalam panggilan telepon yang memanas dengan Trump pekan lalu.
"Saya tidak tahu pasti apa klaim Denmark terhadap hal itu, tetapi akan menjadi tindakan yang sangat tidak bersahabat jika mereka tidak mengizinkan hal itu terjadi. Sebab, tindakan tersebut dilakukan demi melindungi dunia yang bebas," Trump menambahkan.
Ada beberapa cara yang dapat dilakukan Trump untuk mewujudkan keinginannya menguasai wilayah yang berpenduduk 57 ribu jiwa itu. Ketika ditanya pada Januari apakah ia dapat mengesampingkan penggunaan kekuatan militer atau ekonomi, Trump mengatakan tidak bisa.
Trump mengutarakan prospek pembelian wilayah Arktik selama masa jabatan pertamanya pada 2019. Ia mengatakan bahwa kendali Washington atas Greenland merupakan kebutuhan mutlak bagi keamanan internasional.
3. PM Denmark: Greenland adalah milik rakyatnya

PM Greenland Mute Egede mengatakan, penggunaan tanah di wilayahnya adalah urusan Greenland, meski ia mengungkapkan keinginannya untuk bekerja sama lebih erat dengan AS di bidang pertahanan dan pertambangan.
Sementara itu, PM Denmark mengatakan pada awal bulan ini bahwa Greenland adalah milik orang Greenland, hanya penduduk setempat yang dapat menentukan masa depannya.
Greenland terletak di jalur terpendek dari Amerika Utara ke Eropa, sehingga menjadikannya penting secara strategis bagi AS. Greenland juga merupakan lokasi fasilitas antariksa Amerika yang besar.
Meskipun pulau itu memiliki otonomi yang luas, Greenland tetap menjadi bagian dari Kerajaan Denmark. Namun, ada konsensus umum di pulau itu bahwa wilayah itu pada akhirnya akan merdeka, yang dapat membuka jalan bagi hubungan baru dengan Washington.
Dalam beberapa tahun terakhir, terdapat peningkatan minat terhadap sumber daya alam Greenland, termasuk penambangan mineral tanah jarang, uranium, dan besi.