Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Deretan Pemimpin Negara yang Hadiri Parade Militer China, Siapa Saja?

Presiden China Xi Jinping (tengah) didamping oleh para pemimpin asing, termasuk Presiden Rusia Vladimir Putin dan Pemimpin Korut Kim Jong Un menjelang parade militer di Lapangan Tiananmen, Beijing, pada 3 September 2025. (x.com/SpoxCHN_MaoNing)
Presiden China Xi Jinping (tengah) didamping oleh para pemimpin asing, termasuk Presiden Rusia Vladimir Putin dan Pemimpin Korut Kim Jong Un menjelang parade militer di Lapangan Tiananmen, Beijing, pada 3 September 2025. (x.com/SpoxCHN_MaoNing)
Intinya sih...
  • Pemimpin dari Asia, Afrika hingga Eropa hadir dalam parade militer China, termasuk Presiden Indonesia Prabowo Subianto dan Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim.
  • China memamerkan modernisasi militernya dengan senjata laser, serigala robotik, drone nuklir bawah air raksasa, dan drone serang silumannya yang dijuluki 'loyal wingman'.
  • Presiden AS Donald Trump merespons parade militer China dengan menyindir para pemimpin China, Rusia, dan Korut melalui platform media sosialnya di Truth Social.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Presiden China Xi Jinping memimpin parade militer di Lapangan Tiananmen, Beijing, pada Rabu (3/9/2025). Acara tersebut merupakan bagian dari peringatan 80 tahun kemenangan dalam Perang Rakyat China Melawan Agresi Jepang dan Perang Dunia Antifasis.

Dalam perhelatan besar itu, Presiden Rusia Vladimir Putin dan Pemimpin Korea Utara (Korut), Kim Jong Un, menjadi tamu kehormatan dan mendampingi Xi. Parade ini menandai pertama kalinya ketiga pemimpin tersebut tampil bersama di depan umum.

Selain Putin dan Kim, turut hadir lebih dari 20 kepala negara atau pemerintahan asing dalam parade tersebut. Siapa saja mereka?

1. Dihadiri pemimpin dari Asia, Afrika hingga Eropa

Dilansir The Straits Times, berikut daftar nama pemimpin negara atau pemerintahan asing yang menghadiri parade militer China:

  • Perdana Menteri Armenia Nikol Pashinyan
  • Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev
  • Presiden Belarusia Alexander Lukashenko
  • Raja Kamboja Norodom Sihamoni
  • Presiden Kuba Miguel Diaz-Canel
  • Presiden Vietnam Luong Cuong
  • Presiden Indonesia Prabowo Subianto
  • Presiden Iran Masoud Pezeshkian
  • Presiden Kazakhstan Kassym-Jomart Tokayev
  • Presiden Kyrgyzstan Sadyr Japarov
  • Presiden Laos Thongloun Sisoulith
  • Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim
  • Presiden Maladewa Mohamed Muizzu
  • Presiden Mongolia Ukhnaagiin Khurelsukh
  • Panglima militer Myanmar Min Aung Hlaing
  • Perdana Menteri Nepal KP Sharma Oli
  • Perdana Menteri Pakistan Shehbaz Sharif
  • Presiden Republik Kongo Denis Sassou Nguesso
  • Presiden Serbia Aleksandar Vucic
  • Perdana Menteri Slovakia Robert Fico
  • Presiden Tajikistan Emomali Rahmon
  • Presiden Turkmenistan Serdar Berdymukhamedov
  • Presiden Uzbekistan Shavkat Mirziyoyev
  • Presiden Zimbabwe Emmerson Mnangagwa

2. China pamerkan modernisasi militernya

Parade militer tersebut memperlihatkan tontonan koreografi yang menampilkan presisi, kekuatan, dan patriotisme. Ribuan tentara memamerkan peralatan mereka pada 3 September, dan mendemonstrasikan program modernisasi militer China.

Di antara senjata baru yang dipamerkan, terlihat senjata laser, serigala robotik, hingga drone nuklir bawah air raksasa. Selain itu, China juga memamerkan drone serang silumannya yang dijuluki 'loyal wingman' karena mampu terbang bersama pesawat tempur berawak dan membantunya dalam serangan.

Parade tersebut disaksikan sekitar 50 ribu penonton, yang semuanya telah diperiksa terlebih dahulu. Terlihat pula Presiden Xi memeriksa ribuan prajurit dari berbagai cabang militer China yang berkumpul di Changan Avenue, BBC melaporkan.

Xi mengatakan dalam parade tersebut bahwa berakhirnya Perang Dunia Anti-Fasis, sebutan China untuk Perang Dunia II, menandai kemenangan penuh pertama Negeri Tirai Bambu di zaman modern melawan invasi asing.

"China tidak takut pada kekuatan atau intimidasi, dan bertekad untuk berdiri mandiri dan kuat. Rakyat China berdiri teguh di sisi sejarah yang benar," kata Xi dari mimbar Tiananmen yang sama tempat di mana Mao Zedong memproklamasikan China pada 1949.

"Saat ini, umat manusia dihadapkan pada pilihan antara perdamaian atau perang, dialog atau konfrontasi, hasil yang menguntungkan semua pihak atau permainan yang tidak menguntungkan semua pihak," sambungnya.

3. Respons Presiden AS Donald Trump atas parade militer China

Presiden Amerika Serikat, Donald Trump. (x.com/POTUS)
Presiden Amerika Serikat, Donald Trump. (x.com/POTUS)

Bukan hanya senjata dan pasukan yang dipamerkan, pertemuan antara Xi, Putin, dan Kim tampaknya telah menarik perhatian Presiden AS Donald Trump. Trump yang tidak hadir dalam parade tersebut, menggunakan platform media sosialnya untuk menyindir para pemimpin China, Rusia, dan Korut.

"Sampaikan salam hangat saya kepada Vladimir Putin dan Kim Jong Un saat kalian berkonspirasi melawan Amerika Serikat," tulis Trump dalam unggahannya di Truth Social.

Dalam beberapa tahun terakhir, persaingan China-AS semakin dalam, di mana meningkatnya ketegangan terkait perdagangan, teknologi, dan keamanan regional.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us

Latest in News

See More

Putin Mau Dialog dengan Ukraina, Syaratnya Zelenskyy Datang ke Moskow

05 Sep 2025, 09:09 WIBNews