Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Diduga Jadi Agen Rahasia Kuba, Eks Dubes AS untuk Bolivia Ditangkap

ilustrasi (Unsplash.com/ Niu Niu)

Jakarta, IDN Times - Mantan duta besar (dubes) Amerika Serikat (AS) untuk Bolivia, Manuel Rocha, ditangkap karena diduga bekerja sebagai agen pemerintah Kuba. Rocha ditangkap pada Jumat (1/12/2023) di Miami, Florida.

Rincian pidana tentang kasus tersebut akan dipublikasikan pada sidang pengadilan. Penyelidikan kontra intelijen FBI telah berlangsung lama untuk menangkap mantan diplomat yang kini berusia 73 tahun tersebut.

1. Bekerja mendukung pemerintah Kuba

ilustrasi (Unsplash.com/Alexander Kunze)

Pejabat yang mengetahui kasus tersebut, berbicaya dengan syarat anonim, mengatakan Departemen Kehakiman menuduh Rocha bekerja mendukung kepentingan pemerintah Kuba. Sampai saat ini departemen menolak untuk mengomentari kasus itu.

Dilansir Daily Mail, belum diketahui secara rinci apakah Rocha memiliki pengacara. Firma hukum tempat dia bekerja sebelumnya mengatakan tidak mewakili Rocha.

"Saya tidak perlu berbicara dengan Anda," kata Karla Wittkop Rocha, istri mantan diplomat menutup telepon saat dihubungi oleh media.

2. Intervensi pemilu Bolivia

Rocha lahir di Kolombia dan besar di New York City. Dia bergabung dengan Dinas Luar Negeri pada 1981. Pada 1997 dan 2000, Rocha merupakan diplomat tertinggi AS di Argentina.

Dia kemudian jadi dubes untuk Bolivia dan melakukan intervensi langsung di pemilihan presiden pada 2002.

"Saya ingin mengingatkan para pemilih di Bolivia bahwa jika memilih orang yang menginginkan Bolivia kembali mengekspor kokain, hal itu akan sangat membahayakan bantuan AS ke Bolivia di masa depan," katanya saat itu, dikutip dari Huffington Post.

Peringatan itu ditujukan kepada para warga yang ingin memilih Evo Morales. Langkah itu berhasil, tapi tiga tahun kemudian Boliva tetap memilih Morales.

3. Berkarier di bisnis usai pensiun

ilustrasi kapal tongkang pembawa batubara (Unsplash.com/Justin Wilkens)

Bekerja 25 tahun berkarier, Rocha berada di bawah pemerintahan Partai Demokrat dan Republik. Dia juga pernah bertugas di Bagian Kepentingan AS di Kuba saat Washington DC tidak punya hubungan diplomatik dengan pemerintahan yang dipimpin Fidel Castro.

Pensiun dari pemerintahan, Rocha berkarier di bidang bisnis, menjabat presiden sebuah tambang emas di Republik Dominika.

Dia kemudian menjabat posisi senior di Xcoal, eksportir batu bara; Clover Leaf Capital, perusahaan yang memfasilitasi industri ganja, dan firma hubungan masyarakat Spanyol, Llorente & Cuenca.

"Perusahaan kami tetap berkomitmen terhadap transparansi dan akan memantau situasi dengan cermat, bekerja sama sepenuhnya dengan pihak berwenang jika ada informasi yang tersedia bagi kami," Dario Alvarez, kepala eksekutif Llorente & Cuenca di AS, dikutip dari ABC News.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Pri Saja
EditorPri Saja
Follow Us