Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Digempur AS-Inggris, Houthi Tetap Sasar Kapal Israel di Laut Merah

Pejuang Houthi. twitter.com/news24tv

Jakarta, IDN Times - Amerika Serikat dan Inggris mengebom para pejuang Houthi di Yaman. Meski begitu, serangan tersebut tak membuat kelompok pejuang Houthi menghentikan serangan di Laut Merah.

Tujuan pejuang Houthi menyerang Laut Merah hanya satu, memerangi Israel yang terus menggempur Jalur Gaza, Palestina.

“Tidak ada yang bisa membenarkan agresi berbahaya AS dan Inggris,” kata juru bicara Houthi, Mohammad Abdulsalam, dikutip dari Al Jazeera, Jumat (12/1/2024).

Houthi juga bersumpah akan membalas serangan AS dan Inggris yang mengebom Yaman.

Serangan AS dan Inggris menghantam sejumlah wilayah yang dikuasai Houthi pada Jumat pagi waktu setempat, sebagai balasan serangan Houthi ke Laut Merah.

1. Bentuk pembelaan terhadap Palestina

Serangan Houthi ke Laut Merah sudah terjadi sejak November 2023, usai Gaza digempur habis-habisan oleh Israel pada 7 Oktober 2023 hingga sekarang.

“Mata kami terus memantau dan mencari kapal Israel di Laut Merah, terutama di Bab al-Mandab dan dekat perairan regional Yaman,” kata pemimpin Houthi, Abdul-Malik al-Houthi, kala itu.

2. AS dan Inggris kompak gempur Houthi

Sementara itu, Presiden AS Joe Biden mengatakan serangan AS dan Inggris tersebut membalas rentetan 27 serangan Houthi sejak November 2023 terhadap kapal-kapal di Laut Merah.

Serangan AS dan Inggris ini menargetkan lokasi-lokasi terkait kemampuan serangan drone, rudal balistik dan rudal jelajah Houthi.

3. Serangan koalisi AS-Inggris didukung sejumlah negara

Selain AS dan Inggris, Kanada dan Belanda mendukung serangan balasan ke Houthi. Sejak Jumat pagi tadi, ledakan terdengar di penjuru ibu kota Sana'a hingga Hodeidah.

Pejabat Houthi bernama Abdul Qader Al Mortada mengatakan serangan masih berlangsung di beberapa kota di Yaman saat ini.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dheri Agriesta
EditorDheri Agriesta
Follow Us