Dituduh Gagal Berantas Narkoba, Kolombia Setop Beli Senjata AS

- Tuding AS ikut campur urusan dalam negeri Kolombia
- AS keluarkan Kolombia dalam daftar negara melawan narkoba
- Kolombia menjadi produsen kokain terbesar di dunia
Jakarta, IDN Times - Presiden Kolombia, Gustavo Petro, pada Selasa (16/9/2025), menangguhkan seluruh pembelian senjata dari Amerika Serikat (AS). Langkah ini dalam merespons tudingan AS soal kegagalan memberantas penyelundupan narkoba.
“Tentara lebih baik tidak lagi membeli senjata dari AS atau membuat senjata itu sebagai sumber utama karena sebaliknya jika masih membeli maka tentara Kolombia bukan lagi berdaulat,” tutur Petro.
Dalam beberapa bulan terakhir hubungan bilateral AS dan Kolombia terus menegang. Kolombia sudah mengkritisi penerjunan kapal perang AS ke Laut Karibia yang berpotensi menimbulkan konflik dengan Venezuela.
1. Tuding AS ikut campur urusan dalam negeri Kolombia
Petro mengatakan bahwa AS telah ikut campur urusan politik dalam negeri Kolombia. Menurutnya, Washington sedang ingin mencari seseorang yang dapat dijadikan sebagai boneka di Kolombia.
Menteri Dalam Negeri Kolombia, Armando Benedetti mengonfirmasi bahwa negaranya mencari rekan dagang baru untuk memperoleh persenjataan. Pada tahun lalu, Kolombia sudah menghentikan pembelian persenjataan dari Israel menyusul genosida di Gaza.
“Saat ini, tidak ada senjata yang dibeli dari AS. AS adalah negara kapitalis yang harus paham bahwa ada masalah pasar. Sebuah pesawat jet terbaru dibeli Kolombia dari Swedia,” ungkap Benedetti, dikutip dari Mercopress.
2. AS keluarkan Kolombia dalam daftar negara melawan narkoba

Presiden AS, Donald Trump mengeluarkan Kolombia dalam daftar negara yang mendukung pemberantasan narkoba. Menurutnya, Kolombia di bawah pimpinan Petro justru memfasilitasi penyelundupan narkoba.
“Di bawah kepemimpinan Petro, pertanian koka dan produksi kokain di Kolombia mencapai rekor tertinggi. Pemerintah Kolombia telah gagal dalam mengurangi produksi kokain dan merusak kerja sama menguntungkan antara kedua negara melawan teroris penyelundup narkoba,” terangnya, dikutip dari Colombia Reports.
Trump menyebut, kegagalan Kolombia ini satu-satunya disebabkan oleh pemerintahannya. Namun, ia memuji pemerintah lokal dan pasukan keamanan yang menerapkan perlawanan terhadap penyelundupan narkoba.
3. Kolombia menjadi produsen kokain terbesar di dunia
Hingga kini, Kolombia masih menjadi produsen kokain terbesar di dunia. Menurut data dari PBB, negara Amerika Selatan itu memiliki ladang pertanian koka yang mencapai 253 ribu hektare pada akhir 2023. Pemberantasan pertanian koka secara paksa mengalami penurunan drastis di bawah pemerintahan Petro, dilansir dari The Latin Times.
Sementara itu, Kolombia menyebut sudah berhasil menangkap 165 ribu orang yang terlibat penyelundupan narkoba, menyita 1.200 ton kokain, dan 53 ribu hektare lahan sudah dimusnahkan secara sukarela. Selain itu, sebanyak 10 ribu laboratorium pembuatan kokain sudah dihancurkan.