Dituduh Teroris, Pemimpin Oposisi Bolivia Ditangkap

Jakarta, IDN Times - Kepolisian Bolivia, pada Rabu (28/12/2022), menangkap pemimpin oposisi Luis Fernando Camacho yang masih menjadi Gubernur Santa Cruz. Ia ditangkap atas tuduhan teroris dan berupaya melengserkan pemerintahan.
Perpecahan di Bolivia masih terus terjadi, setelah Presiden Luis Arce terpilih pada akhir 2020. Bahkan, demonstrasi yang menolak kepemimpinan pemerintahan sayap kiri masih terus terjadi, meski sudah dua tahun memimpin.
1. Penangkapan Camacho berkaitan dengan kudeta Evo Morales
Penahanan Camacho diungkapkan oleh Kantor Kejaksaan Bolivia pada Rabu. Otoritas setempat menyebut, penangkapan ini berkaitan dengan pelengseran mantan Presiden Evo Morales pada 2019.
Sejak Oktober lalu, pemerintahan sayap kiri Bolivia sudah mendeklarasikan perintah penangkapan kepada Camacho. Namun, pihak sayap kiri tidak memberikan keterangan lebih lanjut terkait dengan deklarasi teroris tersebut.
Dilaporkan Reuters, eks Presiden Evo Morales mengungkapkan, penangkapan Camacho akan memberikan kejelasan hukum setelah tiga tahun usai pelengserannya.
"Akhirnya, setelah 3 tahun, Luis Fernando Camacho akan menjawab atas kudeta menyulut perampokan, persekusi, penahanan, dan pembunuhan massal oleh pemerintah sementara. Kami percaya bahwa keputusan ini akan melanjutkan keinginan rakyat akan keadilan," tutur Morales.
2. Camacho terancam 20 tahun penjara
Camacho ditangkap di Santa Cruz dan akan dikirim ke kantor polisi di La Paz. Ini akan menjadi politikus kedua yang ditangkap atas kasus pelengseran Morales pada 2019. Sebelumnya, eks Presiden Jeanine Anez dipenjara atas seruan untuk melakukan kudeta.
Menurut pengacara konstitusional, Israel Quino, Camacho bisa mendapat jeratan hukum antara 15-20 tahun penjara.
Pemerintah Santa Cruz mengecam penangkapan Camacho dan menyebutnya sebagai penculikan. Sesuai keterangan asistennya dan video di media sosial, Camacho ditangkap ketika polisi mengadang mobilnya dan membawanya ke tahanan.
"Operasi yang dilakukan terhadap gubernur dilakukan di jalanan dekat kompleks rumahnya. Ini merupakan bentuk penculikan. Orang berpakaian hitam dengan senjata keluar dari kendaraan dan mulai mengetuk jendela kami. Mereka tidak menyuruh kami keluar, mereka hanya memukul bagian belakang senjata," tutur Graciela Ortiz selaku asisten Camacho, dilansir BBC.
3. Pendukung Camacho blokir jalan dan duduki bandara di Santa Cruz
Pendukung Camacho menolak penangkapannya di Santa Cruz dan menggelar demonstrasi. Bahkan, memblokir jalan utama Santa Cruz dilakukan untuk memastikan Camacho tidak dikirim ke La Paz.
Sejumlah demonstran juga menduduki landasan pacu Bandara Viru-VIru, guna memastikan tidak ada pesawat yang lepas landas. Sejumlah demonstran juga masuk ke dalam kabin pesawat untuk memastikan tidak ada Camacho.
Atas kejadian ini, maskapai milik negara Bolivia, BoA mengumumkan penutupan bandara akibat kekacauan. Sebaliknya, pendukung pemerintahan Luis Arce berkumpul untuk merayakan kabar penangkapan Camacho, dilansir La Prensa Latina.
Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat (AS) mengatakan, pihaknya terus mengawasi perkembangan di Bolivia. AS mendesak agar pemerintah Bolivia menahan diri dari kekerasan dan pemaksaan dalam melawan oposisi.