Diundang Prabowo, Sekjen Partai Komunis Vietnam Bakal ke Jakarta

- To Lam, Sekretaris Jenderal Partai Komunis Vietnam (CPV), akan kunjungi Indonesia dan Singapura atas undangan Presiden RI, Ketua Umum Partai Gerakan Indonesia Raya, dan Perdana Menteri Singapura.
- Kunjungan ini memperingati 70 tahun hubungan diplomatik RI-Vietnam yang meningkat menjadi Kemitraan Strategis pada 2013, dengan kerja sama politik, pertahanan, keamanan, perdagangan, budaya, pendidikan, pariwisata, dan penandatanganan perjanjian ZEE.
- Vietnam merayakan 30 tahun keanggotaannya di ASEAN pada 2025 dan berperan aktif serta bertanggung jawab dalam pembangunan Komunitas ASEAN serta kontribusi signifikan bagi kerja sama ASEAN.
Jakarta, IDN Times - Sekretaris Jenderal Partai Komunis Vietnam (CPV) To Lam akan melakukan kunjungan kenegaraan ke Indonesia. To Lam beserta istrinya juga akan melakukan kunjungan resmi ke Sekretariat ASEAN di Jakarta, dilanjutkan ke Singapura.
Kunjungan To Lam ke negara tetangganya tersebut akan dilakukan mulai 9 hingga 13 Maret 2025.
"Kunjungan tersebut akan dilakukan atas undangan Presiden Indonesia sekaligus Ketua Umum Partai Gerakan Indonesia Raya Prabowo Subianto, Sekretaris Jenderal ASEAN Kao Kim Hourn, dan Perdana Menteri Singapura sekaligus Sekretaris Jenderal Partai Aksi Rakyat (PAP) Lawrence Wong," demikian pernyataan Kementerian Luar Negeri Vietnam, dikutip VOV, Jumat (7/3/2025).
1. Perjalanan pertama ke Indonesia sejak menjabat

Kunjungan To Lam ke Indonesia memiliki makna khusus. Ini perjalanan pertamanya, sekaligus memperingati 70 tahun hubungan diplomatik Indonesia-Vietnam.
Selama 70 tahun terakhir sejak terjalinnya hubungan diplomatik pada 1955, Indonesia-Vietnam meningkatkan status hubungan menjadi Kemitraan Strategis pada 2013. Hubungan bilateral kedua negara terus berkembang dan mencapai titik tertinggi.
"Partai-partai politik di Indonesia sangat menghargai peran dan posisi Partai Komunis Vietnam, dan menyatakan keinginan yang kuat untuk meningkatkan kerja sama," kata pernyataan itu.
2. Indonesia mitra dagang kedua terbesar Vietnam di ASEAN

Tak hanya dari sisi politik, kerja sama pertahanan dan keamanan antara kedua negara semakin diperkuat melalui mekanisme dialog, pelatihan bersama, dan pertukaran.
Indonesia merupakan mitra dagang terbesar kedua Vietnam di ASEAN, sedangkan Vietnam merupakan mitra dagang terbesar keempat Indonesia. Perdagangan dua arah telah tumbuh pesat.
Kedua negara bahkan terlibat aktif dalam kerja sama budaya, pendidikan, dan pariwisata. Vietnam dan Indonesia memiliki banyak kepentingan strategis dan perspektif yang sama tentang isu-isu regional dan internasional, khususnya di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), ASEAN, dan tentang isu Laut Timur.
Pada 2022, kedua negara menandatangani perjanjian tentang penetapan batas Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE), yang memastikan keadilan bagi kedua belah pihak dan sejalan dengan hukum internasional, khususnya Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang Hukum Laut (UNCLOS) 1982.
"Ini merupakan tonggak sejarah dalam hubungan bilateral mereka, yang memberikan kontribusi positif bagi perdamaian, stabilitas, dan kerja sama regional," sambung pernyataan itu.
3. Berkunjung ke Sekretariat ASEAN

Sementara, Kemlu Vietnam mengatakan, 2025 menjadi tahun yang sangat penting bagi ASEAN dan Vietnam, menandai fase baru dalam pembangunan Komunitas ASEAN, di mana solidaritas dan ketahanan intra-blok menjadi kunci bagi peran utama dan pembangunan ASEAN.
"ASEAN terus berkembang sebagai organisasi regional yang sukses yang mendorong dialog dan kerja sama untuk perdamaian, stabilitas, pembangunan, dan kemakmuran di Asia-Pasifik dan Asia Tenggara, sekaligus memainkan peran yang bertanggung jawab dalam mengatasi tantangan global," kata mereka.
Tahun ini, Vietnam merayakan 30 tahun keanggotaannya di ASEAN pada 2025. "Hal ini merupakan kesempatan untuk merenungkan pencapaian masa lalu dan membahas kerja sama di masa mendatang," sambung pernyataan itu.
Vietnam, sebagai anggota ASEAN yang proaktif dan bertanggung jawab, telah memberikan kontribusi signifikan bagi kerja sama ASEAN. "Dengan berkoordinasi erat dengan negara-negara ketua ASEAN, memastikan kemajuan yang stabil, dan mempertahankan sentralitas dan kedudukan global ASEAN," kata pernyataan tersebut.
Setelah dari Indonesia, To Lam dan delegasinya akan melanjutkan kunjungan resmi ke Singapura.