Drone dari Lebanon Hantam Rumah PM Israel Netanyahu

- Drone Lebanon hantam kediaman Netanyahu di Caesarea, tidak ada korban jiwa.
- Israel blokade ketat Lembah Beqaa di Lebanon timur setelah menyerang konvoi kemanusiaan.
- Lebanon timur dan selatan menjadi sasaran pengeboman besar-besaran Israel, korban tewas di Lebanon mencapai lebih dari 2.300 orang.
Jakarta, IDN Times - Sebuah drone yang dilaporkan meluncur dari Lebanon, menghantam kediaman Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di Caesarea, yang terletak di utara Tel Aviv.
“PM Netanyahu dan keluarganya sedang tidak ada di Caesarea saat serangan terjadi. Tidak ada korban jiwa,” kata militer Israel, dalam pernyataan, dikutip dari Al Jazeera, Sabtu (19/10/2024).
Selain itu, drone ini juga disebut menghantam bangunan rumah Netanyahu. Namun belum jelas bagian mana yang terkena hantaman drone tersebut.
1. Israel blokade sejumlah jalan di Lebanon
Sementara itu, Israel memblokade ketat Lembah Beqaa di Lebanon timur setelah menyerang konvoi kemanusiaan, kata Gubernur Baalbek-Hermel, Bachir Khodr, kepada Sputnik pada Selasa (15/10).
"Lembah Beqaa sedang menghadapi blokade brutal – hal ini menjadi jelas setelah serangan terhadap konvoi yang membawa bantuan kemanusiaan," kata Khodr.
"Kebanyakan bisnis di Beqaa sudah tutup, dan banyak orang telah pergi ke bagian lain Lebanon atau Suriah karena pengeboman. Di salah satu pompa bensin, orang-orang diberi bahan bakar dan disarankan untuk menimbun makanan serta kebutuhan pokok sebagai persiapan untuk musim dingin," ujar Khodr.
2. Akses menuju Baalbek akan diputus

Ia juga menyatakan khawatir bahwa semua akses jalan menuju Baalbek akan segera terputus.
Lembah Beqaa di Lebanon timur, seperti halnya Lebanon selatan, telah menjadi sasaran pengeboman besar-besaran Israel sejak 23 September, dengan banyak desa hancur hingga 80 persen.
3. Korban tewas di Lebanon mencapai 2 ribu orang

Sejak 1 Oktober, Israel melancarkan operasi darat melawan gerakan Hizbullah di Lebanon selatan sambil terus melakukan serangan udara. Hizbullah terus melawan pasukan Israel di darat dan meluncurkan roket ke seberang perbatasan.
Menurut Kementerian Kesehatan Lebanon, korban tewas di Lebanon akibat serangan Israel telah melebihi 2.300 orang sejak eskalasi ini terjadi. Israel mengatakan bahwa tujuan utamanya adalah menciptakan kondisi bagi kembalinya 60 ribu penduduk Israel yang melarikan diri dari penembakan di wilayah utara negara itu.