Jubir UNIFIL: Israel Masih Terus Bom Lebanon

- UNIFIL melaporkan peningkatan serangan udara dan pelanggaran wilayah udara Lebanon oleh Israel.
- Israel meminta UNIFIL angkat kaki, tetapi Dewan Keamanan PBB menegaskan keberadaannya sesuai dengan mandat Resolusi PBB 1701.
- Gedung Putih mendesak Israel untuk menghormati peran UNIFIL sebagai pasukan perdamaian di Lebanon, sambil menentang serangan Israel yang mengancam warga sipil dan pasukan perdamaian.
Jakarta, IDN Times - Juru bicara penjaga perdamaian PBB di Lebanon mengatakan pengeboman besar-besaran dan serangan udara bertubi-tubi serta pelanggaran atas wilayah udara Lebanon oleh Israel terus meningkat.
"Dalam beberapa hari terakhir, jumlah pengeboman dan serangan udara hebat, serta pelanggaran atas wilayah udara Lebanon semakin meningkat, "kata Andrea Tenenti, dikutip dari ANTARA, Sabtu (19/10/2024).
Selain itu terjadi "peningkatan yang signifikan" dalam pengeboman, khususnya di Lebanon selatan, di mana UNIFIL beroperasi, ia mengatakan bahwa penembakan terus menerus juga berlanjut setiap hari di ibu kota Beirut dan bagian lain negara itu.
1. Tetap pada mandat DK PBB

Tenenti juga menanggapi seruan Israel yang meminta agar UNIFIL angkat kaki dari Lebanon. Ia menegaskan, sampai saat ini UNIFIL masih mengikuti mandata dari Dewan Keamanan PBB.
"Kami di sini dikerahkan karena Dewan Keamanan ingin kami berada di sini," seraya menambahkan bahwa penting untuk tinggal di sana dan melaporkan apa yang terjadi di lapangan.
Resolusi PBB 1701, yang diadopsi pada 2006, menyerukan gencatan senjata antara Lebanon dengan Israel, membangun zona demiliterisasi antara Garis Biru (Blue Line) atau perbatasan Lebanon-Israel dengan Sungai Litani, dimana hanya pasukan Lebanon dan UNIFIL yang berwenang beroperasi disana.
2. AS minta Israel hormati posisi UNIFIL

Gedung Putih mendesak Israel untuk menghormati peran pasukan perdamaian PBB yang beroperasi di Lebanon setelah pemimpin Israel Benjamin Netanyahu memaksa agar pasukan tersebut segera ditarik.
"UNIFIL memainkan peran penting, peran perdamaian, di Lebanon, dan kami menghormati peran tersebut. Kami ingin semua pihak menghormati peran itu, termasuk Israel," ujar juru bicara Dewan Keamanan Nasional, John Kirby.
Seruan ini muncul setelah Netanyahu menyampaikan pesan video kepada Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres meminta secara langsung agar PBB menarik UNIFIL dari apa yang ia sebut sebagai "kawasan benteng Hizbullah dan daerah konflik," saat Israel melanjutkan invasi darat ke Lebanon.
3. AS sudah sampaikan langsung ke Israel soal hal tersebut

Kirby mengatakan bahwa Gedung Putih telah "menyampaikan langsung kepada Israel bahwa kami menentang serangan hampir setiap hari yang mereka lakukan di sini (Lebanon), di daerah padat penduduk di Beirut."
"Kami memahami bahwa mereka sedang melakukan operasi terarah yang bertujuan untuk menghancurkan infrastruktur Hizbullah, dan kami mengakui bahwa mereka memiliki hak untuk melakukan itu," ujarnya.
"Tetapi mereka juga memiliki tanggung jawab yang setara untuk melakukannya dengan cara yang tidak mengancam nyawa warga sipil, pasukan perdamaian PBB, atau bahkan anggota angkatan bersenjata Lebanon yang juga mengalami korban jiwa," tambahnya.