Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Menteri Islandia Mundur Usai Akui Skandal 36 Tahun Silam

bendera Islandia (unsplash.com/Simon Schmitt)
bendera Islandia (unsplash.com/Simon Schmitt)
Intinya sih...
  • Menteri Anak Islandia mundur setelah mengandung anak dari remaja 15 tahun yang terjadi pada 36 tahun lalu. 
  • Keduanya bertemu di kelompok keagamaan tempat Thorsdottir bekerja sebagai konselor. 
  • Mantan pacarnya hanya diperbolehkan bertemu putranya selama 2 jam per bulan dan harus membayar tunjangan anak selama 18 tahun. 
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Menteri Urusan Anak Islandia, Asthildur Loa Thorsdottir, mengundurkan diri setelah mengakui bahwa dirinya pernah mengandung anak hasil hubungannya dengan seorang remaja. Peristiwa itu terjadi lebih dari 36 tahun silam. 

Dalam sebuah wawancara dengan media lokal, Thorsdottir mengungkapkan bahwa remaja laki-laki tersebut, yang bernama Eirikur Asmundsson, berusia 15 tahun, sementara dirinya berusia 22 tahun ketika mereka pertama kali menjalin hubungan asmara. 

Keduanya bertemu di kelompok keagamaan "Tru og Lif" (Agama dan Kehidupan), di mana Thorsdottir bekerja sebagai konselor. Asmundsson dilaporkan bergabung dengan kelompok tersebut karena memiliki masalah keluarga. Setelah setahun berpacaran, Thorsdottir melahirkan seorang putra.

"Sudah 36 tahun berlalu, banyak hal yang berubah dalam rentang waktu itu, dan saya pasti akan menangani masalah ini dengan cara yang berbeda jika itu terjadi hari ini," kata Thorsdottir, yang kini berusia 58 tahun.

1. PM Islandia anggap masalah tersebut serius

Perdana Menteri Islandia, Kristrun Frostadottir, menyebut itu sebagai masalah serius, meskipun dia mengaku tidak tahu banyak mengenai persoalan tersebut.

“Ini adalah masalah yang sangat pribadi (dan) untuk menghormati yang bersangkutan, saya tidak akan mengomentari substansinya,” ujarnya, dikutip dari BBC.

Menurut surat kabar Visir, Frostadottir mengatakan bahwa ia baru mendapat konfirmasi mengenai kabar tersebut pada Kamis (20/3/2025) malam. Ia pun segera memanggil Thorsdottir ke kantornya, di mana menteri tersebut akhirnya mengundurkan diri.

Berita itu pertama kali dilaporkan oleh RUV, Perusahaan Penyiaran Nasional Islandia, pada Kamis malam. Pemerintah belum memberikan komentar terkait kemungkinan adanya konsekuensi hukum atau politik lebih lanjut terhadap Thorsdottir.

2. Thorsdottir halangi Asmundsson bertemu putranya

Laporan RUV menyebutkan bahwa meski hubungan keduanya dirahasiakan, Asmundsson hadir saat kelahiran putranya dan menghabiskan tahun pertamanya bersama sang anak. Namun, hal itu berubah ketika Thorsdottir bertemu dengan suaminya sekarang.

Dilansir dari Iceland Monitor, Asmundsson mengajukan permohonan bantuan ke Kementerian Kehakiman dan Layanan Keluarga Gereja untuk mendapatkan akses ke anaknya. Namun, Thorsdottir menolak permintaan tersebut.

Selama bertahun-tahun, pria tersebut mengaku hanya diperbolehkan bertemu dengan putranya selama 2 jam setiap bulan, sementara ia dituntut untuk tetap membayar tunjangan anak selama 18 tahun.

3. Tidak berencana mundur dari parlemen

Salah satu kerabat Asmundsson kemudian melaporkan hubungan keduanya kepada PM  Islandia pekan lalu. Thorsdottir diberitahu tentang laporan tersebut dan identitas pelapor. Ia diduga menghubungi orang itu secara langsung, yang kemudian berujung pada pengungkapan dan pengunduran dirinya.

Dalam wawancara, Thorsdottir mengaku kesal atas tindakan kerabat Asmundsson yang menghubungi perdana menteri.

"Saya mengerti bagaimana hal itu terlihat. Sangat sulit untuk menyampaikan cerita yang sebenarnya melalui berita saat ini," ujarnya.

Meski telah mengundurkan diri sebagai menterinya, Thorsdottir mengatakan bahwa dia tidak berencana meninggalkan parlemen.

Di Islandia, batas usia legal bagi seseorang untuk melakukan hubungan badan adalah 15 tahun. Meski begitu, berhubungan badan dengan seseorang di bawah 18 tahun dilarang jika ia merupakan murid atau bergantung secara finansial dan emosional terhadap pelaku. Mereka yang melanggar ketentuan ini dapat dihukum penjara hingga 3 tahun.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Fatimah
EditorFatimah
Follow Us