Gadis Korban Rudapaksa di India Bertambah 1, Dibakar oleh Pelaku
New Delhi, IDN Times - Setelah laporan mengenai dua gadis yang menjadi korban pemerkosaan di India, kini muncul laporan lagi mengenai korban lain. Diwartakan oleh CNN, gadis berusia 16 tahun itu diperkosa dan dibakar oleh pelaku.
Sang gadis sedang berada sendirian di dalam rumah ketika tindak kriminal yang terjadi di negara bagian Madhya Pradesh, India tengah itu dilakukan.
1. Penyebab gadis itu dibakar
Gadis itu mengancam sang pelaku bahwa dia akan memberitahukan tentang perbuatannya kepada keluarga. Sehingga membuat korban dibakar untuk tutup mulut. Pelaku yang dilaporkan bernama Ravi Chadhar sudah ditahan oleh polisi.
2. Dua korban lain
Korban dari pemerkosaan sebelumnya adalah gadis berusia 17 yang masih dalam kondisi kritis setelah dibakar. Diduga pelaku ingin menikahi korban, namun ditolak.
Korban lain gadis berusia 16 tahun yang dibakar hidup-hidup, setelah orangtuanya mengeluh kepada para tetua desa mengenai pemerkosaan anak mereka. Dilaporkan bahwa pelaku hanya mendapat hukuman sit up dan membayar denda, mendorong mereka untuk memukuli orangtuanya dan membunuh gadis itu.
3. Hal itu memicu kemarahan publik
Pemerintah India menghadapi kemarahan publik terhadap kasus pemerkosaan yang terus meningkat jumlahnya. Diwartakan oleh BBC, kemarahan publik ini awalnya dimulai dengan korban pemerkosaan seorang gadis yang masih berusia 8 tahun pada bulan Januari lalu.
Gadis itu, seorang anggota suku Muslim nomaden, ditemukan tewas di Kashmir yang dikelola India. Delapan pria Hindu ditangkap, dan ada protes ketika dua menteri dari partai Hindu BJP menghadiri rapat umum untuk mendukung terdakwa.
Pada bulan April, kelompok-kelompok sayap kanan Hindu melancarkan protes atas penangkapan tersebut. Seorang politisi BJP lainnya juga dituduh memperkosa seorang gadis berusia 16 tahun, namun tuduhan itu dia bantah.
Kemarahan publik atas kekerasan seksual di India meningkat secara dramatis setelah pemerkosaan dan pembunuhan geng tahun 2012 terhadap seorang mahasiswa di sebuah bus Delhi.
Empat dari terdakwa diberi hukuman mati, baru-baru ini ditegakkan pada banding, dan kasus ini menyebabkan undang-undang anti-perkosaan baru.
