Gempa 6,2 M Guncang Istanbul, Warga Turki Trauma

- Gempa 6,2 magnitudo guncang Istanbul, Turki, saat Hari Kedaulatan Nasional dan Hari Anak.
- 151 warga terluka karena melompat dari ketinggian akibat panik, diikuti lebih dari 50 gempa susulan.
- Ribuan warga menghindari potensi reruntuhan bangunan dengan berkumpul di taman dan ruang terbuka.
Jakarta, IDN Times – Sebuah gempa berkekuatan 6,2 magnitudo mengguncang bawah Laut Marmara dekat Istanbul, Turki, pada Rabu (23/4/2025) siang. Gempa terjadi saat warga merayakan Hari Kedaulatan Nasional dan Hari Anak, menyebabkan kepanikan meluas di seluruh kota. Otoritas setempat mencatat setidaknya 151 warga terluka karena melompat dari ketinggian.
Gubernur Istanbul menyatakan, seluruh korban mengalami luka akibat panik saat mencoba menyelamatkan diri dari bangunan tinggi. Gempa tersebut terjadi pada pukul 12.49 waktu setempat dengan durasi 13 detik dan diikuti lebih dari 50 gempa susulan.
“Karena panik, 151 warga kami terluka akibat melompat dari ketinggian,” kata kantor Gubernur Istanbul, dikutip dari The Guardian, Kamis (24/4/2025).
Kedalaman gempa hanya sekitar 10 kilometer dengan pusat berada 40 kilometer barat daya Istanbul, tepat di bawah Laut Marmara. Meski tidak ada laporan kerusakan serius, ribuan warga memadati taman dan ruang terbuka untuk menghindari potensi reruntuhan bangunan.
1. Warga berhamburan ke jalan dan taman demi keamanan
Di berbagai penjuru kota, warga terlihat meninggalkan rumah mereka dalam kondisi panik. Banyak yang menetap sementara di taman, lapangan sekolah, dan bahkan mendirikan tenda darurat. Beberapa orang tampak membawa hewan peliharaan dan perlengkapan seadanya untuk berjaga jika terjadi gempa susulan.
Zeynep Karatas, seorang desainer lepas berusia 41 tahun, sedang berada di lantai tujuh saat gempa terjadi. Ia langsung lari membawa kucingnya tanpa berpikir dua kali.
“Kami semua lari bersama. Orang asing membantu lansia menuruni tangga. Aku hampir menangis,” katanya.
Di distrik Nisantasi, warga masih berkumpul hingga malam hari. Banyak yang memilih berjaga dan tidak tidur demi menghindari risiko gempa susulan. Badan Penanggulangan Bencana Turki (AFAD) meminta masyarakat tetap waspada karena gempa susulan bisa terjadi selama beberapa hari.
2. Trauma gempa besar 2023 kembali menghantui warga
Ketakutan mendalam menyelimuti warga Istanbul karena kenangan gempa besar pada 2023 kembali mencuat. Kala itu, gempa berkekuatan 7,8 magnitudo menewaskan lebih dari 53 ribu orang di wilayah selatan Turki, serta 6 ribu lainnya di Suriah. Trauma yang sama terlihat jelas di wajah warga yang mengalami peristiwa hari ini.
Baran Demir, 62 tahun, mengenang masa itu saat diwawancarai di Nisantasi. “Semua orang bicara soal 2023,” katanya.
“Rasa takut itu kembali. Bangunanku tidak runtuh saat itu, tapi ingatan itu langsung kembali,” tambahnya.
Presiden Recep Tayyip Erdoğan turut angkat bicara dalam acara peringatan nasional. “Syukur pada Tuhan, sejauh ini tampaknya tidak ada masalah. Semoga Tuhan melindungi bangsa dan negara kita dari segala jenis bencana,” katanya.
3. Ketakutan akan gempa besar terus menghantui Istanbul
Istanbul berada dekat dengan Sesar Anatolia Utara, jalur patahan aktif yang kerap memicu gempa bumi besar. Kota ini pernah dilanda gempa mematikan pada 1509, 1766, dan 1894, serta gempa Izmit pada 1999 yang menewaskan lebih dari 17 ribu orang. Meski regulasi bangunan telah diperketat, rasa waswas masih menghantui warga.
Gokhan, seorang pria lanjut usia yang tinggal sendirian, mengaku takut untuk tidur malam itu. “Bagaimana kalau ada gempa susulan besar malam ini? Aku tidak bisa bergerak cepat,” katanya sambil tersenyum kecut, dikutip dari Al Jazeera, Kamis (24/4/2025).
“Kalau memang waktuku, ya sudah,” imbuhnya.
Sementara itu, Menteri Dalam Negeri Ali Yerlikaya menyebut gempa tidak menimbulkan bangunan runtuh. Namun ia menyebut ada beberapa laporan kerusakan yang sedang ditindaklanjuti oleh otoritas setempat.