Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Hadiri IOM IORA, Menlu Sugiono: Samudra Hindia Penting bagi Kita Semua

Menlu Sugiono hadiri Pertemuan Council of Ministers (COM) Indian Ocean Rim Association (IORA) ke-24. (Dok. Kemlu RI)
Menlu Sugiono hadiri Pertemuan Council of Ministers (COM) Indian Ocean Rim Association (IORA) ke-24. (Dok. Kemlu RI)
Intinya sih...
  • Samudra Hindia sebagai jalur perdagangan global yang strategis
  • Pertemuan IORA mengadopsi dokumen penting untuk memerangi penangkapan ikan ilegal
  • IORA merupakan forum kerja sama regional yang fokus pada keselamatan maritim, investasi, perikanan, pariwisata, dan pemberdayaan perempuan

Jakarta, IDN Times - Menteri Luar Negeri RI Sugiono menghadiri Pertemuan Council of Ministers (COM) Indian Ocean Rim Association (IORA) ke-24 yang diselenggarakan secara virtual pada 21 Mei 2025. Ia menegaskan peran strategis Samudra Hindia yang menghubungkan lebih dari 2,5 miliar jiwa di 3 benua.

"Samudra Hindia sangat penting, bukan hanya untuk kawasan kita saat ini, tetapi juga bagi generasi mendatang," kata Sugiono, dikutip dari pernyataan Kementerian Luar Negeri RI, Rabu (21/5/2025).

Samudra Hindia menjadi jalur utama perdagangan global. Perairan ini juga menyimpan kekayaan keanekaragaman hayati laut yang menopang kehidupan jutaan masyarakat pesisir.

1. Sejumlah dokumen penting diadopsi dalam pertemuan ini

Menlu Sugiono hadiri Pertemuan Council of Ministers (COM) Indian Ocean Rim Association (IORA) ke-24. (dok. Kemlu RI)
Menlu Sugiono hadiri Pertemuan Council of Ministers (COM) Indian Ocean Rim Association (IORA) ke-24. (dok. Kemlu RI)

Pertemuan ini berhasil mengadopsi sejumlah dokumen penting, termasuk IORA Principle Guidelines on Combating IUU Fishing yang merupakan inisiatif bersama Indonesia dan Prancis. Dokumen ini disusun secara kolektif oleh negara-negara anggota IORA melalui rangkaian Workshop sejak 2023.

Melalui Colombo Communiqué, para menteri mengapresiasi selesainya proses penyusunan panduan tersebut dan menyambut baik komitmen nyata IORA dalam memerangi penangkapan ikan secara ilegal, tidak dilaporkan, dan tidak diatur (IUU fishing), serta dalam mendorong pengelolaan perikanan laut yang berkelanjutan.

2. IORA beranggotakan 23 negara

IORA merupakan satu-satunya forum kerja sama regional yang mencakup seluruh kawasan Samudra Hindia. Didirikan pada 7 Maret 1997, IORA kini beranggotakan 23 negara dan memiliki 12 mitra wicara.

Fokus kerja sama IORA meliputi keselamatan dan keamanan maritim, fasilitasi perdagangan dan investasi, pengelolaan perikanan, penanggulangan bencana, pariwisata dan pertukaran budaya, serta kerja sama akademik, ilmu pengetahuan dan teknologi.

Selain itu, IORA juga memiliki dua isu lintas sektor yaitu ekonomi biru dan pemberdayaan perempuan.

3. Peran aktif Indonesia di IORA

Indonesia memiliki peran aktif di IORA. Pada keketuaan Indonesia periode 2015–2017, untuk pertama kalinya IORA menyelenggarakan Pertemuan Tingkat Tinggi dan menghasilkan dokumen Jakarta Concord.

Saat ini, Indonesia menjabat sebagai Ketua Working Group on the Blue Economy (WGBE) untuk periode 2023–2025.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Sunariyah Sunariyah
EditorSunariyah Sunariyah
Follow Us