Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Hizbullah Nyatakan Dukungan terhadap Iran dalam Perang Melawan Israel

Sekretaris Jenderal Hizbullah, Naim Qassem (Sebastian Baryli from Wien, Österreich, CC BY 2.0 <https://creativecommons.org/licenses/by/2.0>, via Wikimedia Commons)
Intinya sih...
  • Hizbullah mendukung Iran dalam perang melawan Israel.
  • Iran berhak mengembangkan program nuklir dan AS memperingatkan Hizbullah.
  • Konflik baru di Timur Tengah menyebabkan 25 orang tewas di Israel dan 639 orang tewas di Iran.

Jakarta, IDN Times - Kelompok Hizbullah di Lebanon, pada Kamis (19/6/2025), menyatakan dukungannya terhadap Iran dalam perang melawan Israel. Pihaknya juga menyerukan kepada semua negara yang mencari kebebasan untuk berdiri bersama Iran.

“Hizbullah dan Perlawanan Islam tidak bersikap netral antara hak dan kemerdekaan sah milik Iran, dan kebatilan Amerika, agresinya, bersama dengan tumor ganas Israel serta kekuatan-kekuatan arogan,” kata Sekretaris Jenderal Hizbullah, Naim Qassem, dalam sebuah pernyataan yang disampaikan melalui Telegram.

Ia menambahkan bahwa Hizbullah masih memiliki tanggung jawab untuk mendukung Iran dan memberikan segala bentuk dukungan untuk mengakhiri penindasan yang dilakukan oleh Israel dan Amerika Serikat (AS).

1. Iran disebut berhak mengembangkan program nuklir

Dilansir dari Tehran Times, Qassem mengecam keras upaya AS dan Israel yang terus menekan Iran atas program nuklirnya. Ia mengatakan bahwa aktivitas nuklir Iran sepenuhnya bertujuan damai serta demi kepentingan dan kemajuan rakyat Iran. Selain itu, hukum internasional, termasuk Perjanjian Non-Proliferasi Nuklir (NPT), mengakui hak Iran untuk mengembangkan program nuklirnya untuk keperluan sipil.

"Pada kenyataannya, serangan dan tekanan dari AS dan Israel terhadap Iran tak lebih dari alasan yang rapuh. Iran sepenuhnya berhak untuk terus mengembangkan program nuklirnya — hak yang diakui oleh hukum internasional," ujar Qassem.

Lebih lanjut, ia mengecam ancaman terbaru dari Presiden AS, Donald Trump, terhadap pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Khamenei, serta serangan terhadap Republik Islam tersebut. Menurutnya, tindakan seperti itu merupakan serangan terhadap seluruh rakyat di kawasan dan para pejuang kebebasan di seluruh dunia.

“Tindakan seperti itu dari Amerika hanya akan mendorong kawasan ini menuju ketidakstabilan dan krisis global, yang pada akhirnya akan membawa kehinaan dan kekalahan bagi para agresor,” tambahnya.

2. AS peringatkan Hizbullah agar tidak terlibat dalam perang Israel-Iran

Sebelumnya pada Kamis, utusan khusus AS untuk Suriah, Tom Barrack, memperingatkan Hizbullah agar tidak terlibat dalam perang antara Iran dan Israel.

“Saya dapat mengatakan atas nama Presiden (Donald) Trump, itu akan menjadi keputusan yang sangat, sangat, sangat buruk,” kata Barrack kepada wartawandi Beirut, dilansir dari Al Arabiya.

Setelah pertemuannya dengan Barrack, Perdana Menteri Lebanon, Nawaf Salam, menyatakan bahwa Lebanon menolak terlibat dalam perang yang sedang berlangsung di kawasan tersebut. Sementara itu, Presiden Joseph Aoun menyatakan bahwa komunikasi terus dilakukan untuk mencapai tujuan monopoli senjata, baik di tingkat Lebanon maupun Palestina, dan akan semakin diintensifkan setelah stabilitas kembali ke kawasan tersebut.

Hizbullah mengalami kerugian besar dalam perang melawan Israel tahun lalu, yang berakhir dengan perjanjian gencatan senjata pada November 2024. Berdasarkan kesepakatan tersebut, Hizbullah diwajibkan menarik pasukannya ke utara Sungai Litani, sekitar 30 kilometer dari perbatasan Israel.

Israel juga dituntut untuk menarik seluruh pasukannya dari wilayah Lebanon, namun hingga kini masih mempertahankan kehadiran militernya di lima lokasi di negara tersebut.

3. Korban tewas mencapai 25 orang di Israel dan 639 orang di Iran

Konflik terbaru di Timur Tengah ini dimulai pada 13 Juni, ketika Israel melancarkan serangan udara ke sejumlah lokasi di Iran, termasuk fasilitas militer dan nuklir. Tindakan tersebut mendorong Teheran untuk melancarkan serangan balasan.

Dilansir dari Anadolu, pihak berwenang Israel melaporkan sedikitnya 25 orang tewas dan ratusan lainnya terluka akibat serangan rudal Iran. Sementara itu, di Iran, tercatat 639 orang tewas dan lebih dari 1.300 lainnya terluka akibat serangan Israel.

Gedung Putih menyatakan bahwa Trump akan mengambil keputusan dalam dua pekan ke depan apakah AS akan ikut terlibat dalam konflik Israel-Iran. Sementara itu, Menteri Luar Negeri Iran, Abbas Araghchi, dijadwalkan, dijadwalkan bertemu dengan mitranya dari Prancis, Jerman, dan Inggris di Jenewa pada Jumat (20/6/2025) untuk membahas program nuklir Iran serta upaya mengakhiri perang.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us