Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Hungaria Desak UE Jadi Mediator Perjanjian Damai Ukraina-Rusia

ilustrasi bendera Hungaria (pixabay.com/rgy23)
Intinya sih...
  • PM Hungaria desak UE berkomunikasi dengan Rusia untuk mediasi perdamaian di Ukraina
  • Orban minta UE ikuti AS yang langsung berdialog dengan Rusia dan dukung resolusi PBB
  • PM Slovakia, Robert Fico, dukung Orban dan meminta kejelasan tentang pengembalian transit gas Rusia

Jakarta, IDN Times - Perdana Menteri (PM) Hungaria, Viktor Orban, pada Sabtu (1/3/2025), mendesak Uni Eropa (UE) untuk berkomunikasi dengan Rusia dalam mengakhiri perang di Ukraina. Ia meminta agar Brussels lebih aktif dalam mengupayakan mediasi perdamaian di Ukraina. 

Orban dikenal memiliki kedekatan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin. Pemimpin sayap kanan itu bahkan terus menyatakan penolakan terhadap rencana UE untuk menjatuhkan sanksi ke Rusia dan menolak Ukraina yang menolak kontrak transit gas alam Rusia di negaranya.  

1. Sebut Trump berani mendukung perdamaian di Ukraina

Orban mengatakan bahwa UE harus mengikuti langkah Amerika Serikat (AS) yang langsung mengadakan dialog dengan Rusia. Ia menyebut ini adalah satu-satunya jalan untuk menyudahi perang di Ukraina. 

"Saya yakin bahwa UE harus mengikuti jejak AS yang mau berdikusi langsung dengan Rusia mengenai gencatan senjata dan perdamaian jangka panjang di Ukraina. Di saat banyak pemimpin Eropa yang mendukung Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy, Presiden AS Donald Trump dengan berani menegaskan dukungan terhadap perdamaian," terangnya, dikutip The Moscow Times

PM Hungaria itu menyatakan, tidak akan mendukung posisi UE yang sudah disuarakan oleh sejumlah diplomat negara-negara UE belakangan ini. Ia menyebut, langkah ini menjadi bukti perbedaan strategis mengenai Ukraina yang belum dapat dikomunikasikan. 

Ia mendesak UE mendukung resolusi Dewan Keamanan PBB yang didukung oleh AS dan Rusia. Orban juga meminta agar Brussels menghindari kecaman terhadap agresi Moskow di Ukraina. 

2. Orban sebut masuknya Ukraina dalam UE akan merusak Hungaria

Pada Jumat (28/2/2025), Orban menyatakan akan menolak rencana aksesi Ukraina dalam UE. Ia memperingatkan bahwa masuknya Ukraina dalam keanggotaan UE justru akan menghancurkan Hungaria. 

"Mereka akan menghancurkan kita. Pertama-tama, mereka akan menghancurkan pertanian dan petani Hungaria. Kedua, mereka akan menghancurkan seluruh ekonomi nasional Hungaria, dan saya tidak tahu bagaimana untuk mengontrol kriminal dari Ukraina yang masuk ke Hungaria," ungkapnya, dikutip The Kyiv Independent

Meskipun demikian, Orban mengatakan pandangannya dapat berubah di kemudian hari. Ia mengklaim bahwa aksesi Ukraina menjadi anggota UE dalam situasi saat ini masih belum terpikirkan sama sekali. 

3. Slovakia akan menolak masuknya Ukraina di UE

PM Slovakia, Robert Fico mengungkapkan dukungan pada pandangan Orban. Ia meminta UE tidak hanya memperhatikan pada strategi perdamaian lewat cara kekuatan yang diklaim hanya akan memperpanjang perang. 

"Ukraina tidak akan lebih kuat untuk bernegosiasi dilihat dari posisi kekuatan militer. Dengan ini, Slovakia tidak akan mendukung Ukraina baik secara finansial atau militer. Namun, kami akan tetap menghargai keputusan dari negara-negara UE," ujarnya, dilansir TVP World

Fico menyatakan dukungan gencatan senjata di Ukraina sesegera mungkin. Meskipun langkah tersebut tidak didukung oleh Zelenskyy dan mayoritas negara anggota UE karena akan berdampak pada keamanan Ukraina. 

Ia juga meminta kejelasan dan kelanjutan terkait dengan pengembalian tranist gas alam Rusia lewat teritori Ukraina. Ia menyebut pengiriman tersebut sangat penting bagi Slovakia dan beberapa negara di Eropa Barat. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Brahm
EditorBrahm
Follow Us