Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Inggris Ingatkan Risiko dan Ancaman AI terhadap Manusia

PM Inggris Rishi Sunak (Twitter.com/Rishi Sunak)

Jakarta, IDN Times - Perdana Menteri (PM) Inggris Rishi Sunak memberikan pidato penting menjelang pertemuan puncak Kecerdasan Buatan (AI) yang akan diselenggarakan oleh negaranya. Pada Kamis (26/10/2023), Sunak mengatakan, bahwa teknologi AI generatif cenderung memiliki dampak negatif yang besar.

Apa yang disampaikan oleh Sunak tersebut berdasarkan makalah yang disusun oleh lembaga pemerintah Inggris dengan tajuk "Risk Digital" yang diterbitkan pada Rabu. Salah satu rujukannya yakni berdasar penilaian jangka pendek dari agen intelijen Inggris, yang menyebutkan AI dapat mengancam demokrasi.

1. Upaya mengatasi ketakutan yang ditimbulkan oleh AI

ilustrasi (Pexels.com/Tara Winstead)

Pidato dan penjelasan yang disampaikan oleh PM Sunak adalah upaya memaparkan risiko dan peluang yang ditimbulkan oleh AI di Royal Society, akademi sains Inggris. Di antara yang dibahas termasuk kejahatan dunia maya, peretasan serta peluang baru bagi pertumbuhan ekonomi.

Dilansir Politico, Inggris akan menggelar pertemuan puncak keselamatan global AI di London minggu depan. Pidato yang disampaikan oleh PM Sunak merupakan persiapan untuk menyambut acara tersebut.

Sunak menekankan, Inggris akan memelopori upaya untuk mengatasi ketakutan yang ditimbulkan oleh AI, memberi ketenangan bahwa mereka akan tetap aman serta memberi kesempatan kepada generasi penerus untuk memiliki peluang masa depan yang lebih baik berdasarkan teknologi AI.

2. Risiko AI terbukti mampu meningkatkan skala disinformasi dan misinformasi

Dalam laporan yang disampaikan, teknologi AI dapat menimbulkan risiko terhadap sistem politik dan masyarakat. Kemungkinan besar hal itu akan meningkat pada 2025. Ancaman itu termasuk manipulasi dan penipuan terhadap populasi.

Dilansir Wionews, laporan yang diterbitkan pemerintah Inggris itu juga menjelaskan, AI generatif terbukti mampu membujuk manusia mengenai isu-isu politik. Teknologi tersebut dapat digunakan untuk meningkatkan skala, persuasi, serta frekuensi disinformasi dan misinformasi.

Dalam pidatonya, Sunak akan mengumumkan pembentukan badan keamanan AI untuk mengevaluasi dan menguji teknologi baru. Ia mengatakan, akan berusaha keras membuat pernyataan bersama dengan para pemimpin global terkait risiko yang ditimbulkan oleh AI.

Sunak juga memiliki usul untuk pembentukan panel ahli global guna melaporkan keadaan dan situasi AI di berbagai waktu. Ini serupa dengan Panel Antarpemerintah tentang Perubahan Iklim PBB.

3. Manusia bisa kehilangan kendali atas AI

ilustrasi (Unsplash.com/Markus Winkler)

Berdasarkan penilaian jangka pendek agen intelijen, Inggris memperingatkan bahwa munculnya sistem AI generatif seperti ChatGPT, bakal meningkatkan risiko dan keamanan secara signifikan. Seiring dengan berkembangnya teknologi, risiko tersebut kemungkinan akan meningkat.

Dalam skenario terburuk, PM Inggris mengatakan, pengembangan AI dapat membuat manusia bisa kehilangan kendali atas teknologi tersebut.

Dilansir The Guardian, Sunak dalam pidatonya mengatakan bahwa pemerintahannya berusaha melakukan hal yang benar. Ini bisa dilakukan dengan cara memberi penjelasan jujur kepada masyarakat mengenai risiko yang ditimbulkan oleh AI.

"Mengingat ketidakpastian yang signifikan dalam memprediksi perkembangan AI, tidak ada cukup bukti untuk mengesampingkan bahwa sistem AI generatif yang berkemampuan tinggi, jika tidak selaras atau tidak dikontrol secara memadai, dapat menimbulkan ancaman yang nyata," jelas Sunak.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us