Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Iran dan Irak Tingkatkan Kerjasama Militer untuk Bendung Teroris

Menteri Pertahanan Irak Juma Inad Saadoun saat bertemu dengan Menteri Pertahanan Iran Amir Hatami. twitter.com/Iran_Military/

Teheran, IDN Times - Iran dan Irak setujui kerjasama militer dalam meningkatkan pertahanan kedua negara pada hari Minggu (15/11). Peningkatan kerjasama militer kedua negara setelah adanya kunjungan dari Menteri Pertahanan Irak, Jouma Anad ke Teheran sejak hari Sabtu (14/11).

Keduanya setuju untuk meningkatkan pertahanan dalam melawan terorisme yang diduga disokong oleh AS. Selain itu, Iran juga bersedia untuk membantu Irak dalam meningkatkan stabilitas dan keamanan di negaranya. 

1. Setujui kerjasama yang ditawarkan Iran

Pada hari Minggu (15/11) Menteri Pertahanan Irak Juma Inad Saadoun mengunjungi Teheran untuk menghadiri undangan Kementerian Pertahanan Iran. Saat pertemuan antara keduanya, Menteri Pertahanan Iran Amir Hatami mengatakan apabila saat ini negaranya akan membantu kestabilan politik dan keamanan negara di Irak dalam melawan terorisme. 

Melansir dari Tehran Times, Amir Hatami juga mengatakan jika,

"Kami akan mencanangkan pembangunan di Irak sebagai prasyarat untuk membangun kestabilan dan keamanan di negara tersebut dan kami akan berpartisipasi dalam upaya rekonstruksi dan pembangunan di Irak"

2. Akan adakan latihan militer gabungan

Misil Pertahanan Bavar 373 buatan Iran. instagram.com/mobinmasoudinasab/

Persetujuan antara Teheran dan Baghdad mengusulkan untuk diadakannya latihan militer gabungan antara kedua negara dan kooperasi dalam industri pertahanan serta meningkatkan keamanan di perbatasan. Nantinya dokumen kesepakatan antara kedua negara akan ditanda tangani secara formal tak lama lagi. 

Kepala Militer Iran Mayor Jenderal Mohammad Hossein Baqeri mengutarakan apabila kerjasama militer kedua negara sangat diperlukan untuk melawan kelompok teroris yang diduga disokong oleh Amerka Serikat di kawasan tersebut, dikutip dari RT

3. Iran dan Irak sudah miliki relasi yang kuat

Pertemuan antara Menteri Luar Negeri Iran, Javad Zarif dan Menteri Luar Negeri Irak, Fuad Hussein. twitter.com/JZarif/

Melaporkan dari Anadolu Agency, hubungan antara Iran dan Irak sangat kuat setelah lengsernya diktator Irak, Sadam Hussein pada tahun 2003, usai invasi AS ke negara Timur Tengah tersebut. Padahal sebelumnya Iran dan Irak sempat terlibat perang hebat yang berlangsung dalam kurun waktu delapan tahun lamanya. 

Bahkan Irak juga mempertimbangkan untuk pembelian senjata dari Iran usai berakhirnya embargo PBB sejak bulan Oktober 2020 lalu. Selain itu, Irak juga menginginkan kerjasama dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi dalam pertahanan dari Iran.

Sebelumnya Iran dan Irak juga menuduh AS mencoba membuat ketidakstabilan di kawasan tersebut setelah terbunuhnya Jenderal Qassem Soleimani oleh serangan drone AS di Baghdad. Serangan itu juga menewaskan militer Irak yang membuat pihaknya menuding Washington telah melanggar sekutunya sendiri dalam melawan ISIS, dikutip dari RT

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Topics
Editorial Team
Brahm
EditorBrahm
Follow Us