Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Israel dan Hamas Sepakat Gencatan Senjata 4 Hari di Gaza

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu. (twitter.com/Benjamin Netanyahu - בנימין נתניהו)

Jakarta, IDN Times - Israel dilaporkan telah menyetujui kesepakatan gencatan senjata dengan Hamas, dengan tujuan membebaskan sebagian sandera dari Gaza.

Dilansir CNN International pada Rabu (22/11/2023), kesepakatan ini disebut sudah disetujui oleh mayoritas dari anggota kabinet Israel.

Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dilaporkan mendesak semua kabinet untuk menyetujui kesepakatan ini demi membebaskan sandera di Gaza serta pertukaran warga Palestina yang ditahan di Tel Aviv.

1. Perang akan tetap dilanjutkan

Meski demikian, Netanyahu menyebut bahwa perang akan dilanjutkan usai gencatan senjata 4 hari tersebut.

“Perang terhadap Hamas akan tetap berlanjut. Mereka paham bahwa perang ini tidak hanya merugikan tetapi akan memungkinkan pasukan militer kami untuk mempersiapkan pertempuran selanjutnya,” kata Netanyahu.

“Saya perjelas, perang akan terus berlanjut, sampai kita mencapai tujuan kita adalah melenyapkan Hamas dan memulangkan semua sandera,” lanjutnya.

 

2. Dimediasi Qatar dan Amerika Serikat

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu (www.twitter.com/@netanyahu)

Kesepakatan gencatan senjata ini dimediasi oleh Qatar dan Amerika Serikat (AS). Jika benar-benar dilakukan, maka ini adalah gencatan senjata pertama dalam 40 hari sejak serangan Israel ke Gaza.

Hamas dikabarkan akan membebaskan 50 sandera dari Gaza dan Israel akan membebaskan 150 perempuan dan anak-anak yang ditahan di Israel.

 

3. Belum jelas akan dimulai kapan

Gedung-gedung yang hancur akibat serangan Pendudukan Israel terhadap rumah-rumah warga sipil Palestina di Gaza di utara Kamp Jabalia, utara wilayah Al-Sikka, Rabu (11/11/2023). (dok. Yayasan Persahabatan dan Studi Peradaban (YPSP))

Sementara itu, gencatan senjata ini belum jelas akan dilaksanakan kapan dan dimulai jam berapa.

Korban tewas di Gaza per hari ini juga sudah mencapai 14 ribu orang dengan lebih dari 32 orang terluka, yang mayoritas dari korban-korban ini adalah anak-anak dan perempuan.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ilyas Listianto Mujib
EditorIlyas Listianto Mujib
Follow Us