Israel dan Hamas Sepakat Gencatan Senjata 4 Hari di Gaza

Jakarta, IDN Times - Israel dilaporkan telah menyetujui kesepakatan gencatan senjata dengan Hamas, dengan tujuan membebaskan sebagian sandera dari Gaza.
Dilansir CNN International pada Rabu (22/11/2023), kesepakatan ini disebut sudah disetujui oleh mayoritas dari anggota kabinet Israel.
Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dilaporkan mendesak semua kabinet untuk menyetujui kesepakatan ini demi membebaskan sandera di Gaza serta pertukaran warga Palestina yang ditahan di Tel Aviv.
1. Perang akan tetap dilanjutkan
Meski demikian, Netanyahu menyebut bahwa perang akan dilanjutkan usai gencatan senjata 4 hari tersebut.
“Perang terhadap Hamas akan tetap berlanjut. Mereka paham bahwa perang ini tidak hanya merugikan tetapi akan memungkinkan pasukan militer kami untuk mempersiapkan pertempuran selanjutnya,” kata Netanyahu.
“Saya perjelas, perang akan terus berlanjut, sampai kita mencapai tujuan kita adalah melenyapkan Hamas dan memulangkan semua sandera,” lanjutnya.
2. Dimediasi Qatar dan Amerika Serikat

Kesepakatan gencatan senjata ini dimediasi oleh Qatar dan Amerika Serikat (AS). Jika benar-benar dilakukan, maka ini adalah gencatan senjata pertama dalam 40 hari sejak serangan Israel ke Gaza.
Hamas dikabarkan akan membebaskan 50 sandera dari Gaza dan Israel akan membebaskan 150 perempuan dan anak-anak yang ditahan di Israel.
3. Belum jelas akan dimulai kapan

Sementara itu, gencatan senjata ini belum jelas akan dilaksanakan kapan dan dimulai jam berapa.
Korban tewas di Gaza per hari ini juga sudah mencapai 14 ribu orang dengan lebih dari 32 orang terluka, yang mayoritas dari korban-korban ini adalah anak-anak dan perempuan.