Israel Klaim Temukan Salinan Buku Mein Kampf di Gaza

Jakarta, IDN Times – Menteri Luar Negeri Israel, Israel Katz, mengklaim bahwa tentaranya menemukan salinan buku Mein Kampf di Jalur Gaza. Atas dasar itu, ia kemudian menyamakan Hamas dengan Nazi Jerman.
”Hamas adalah bentuk baru dari Nazi. Di banyak rumah di Gaza, tentara kami menemukan banyak salinan Mein Kampf. Kita semua tahu apa artinya,” katanya, dilansir Al Jazeera.
Sebagai informasi, buku tersebut merupakan autobiografi yang ditulis oleh mantan kanselir Jerman, Adolf Hitler. Mein Kampf secara harafiah berarti “perjuanganku”.
1. Hamas jadi ancaman Yahudi dunia

Katz kemudian menyerukan menaklukkan Hamas di Gaza sebagai prasyarat mutlak agar komunitas Yahudi di seluruh dunia bisa aman. Ia mengaku khawatir jika melepaskan Hamas begitu, maka Hamas akan mengancam banyak Yahudi lainnya.
“Kita harus memenangkan perang ini melawan kejahatan yang didukung Iran. Jika kita tidak menang, kita akan membahayakan Yahudi di seluruh dunia,” bebernya.
Katz lebih lanjut menyerukan persatuan komunitas Yahudi untuk melawan musuhnya dan menjaga keamanan Israel serta rakyatnya. Ia menekankan terkait upaya pembebasan warga Israel yang ditawan di Gaza.
2. Kampanye Zionis tak membuat Yahudi aman di dunia

Sementara itu, seorang profesor Yahudi di Amerika Serikat (AS), Barry Trachtenberg, mengatakan bahwa justru tindakan Israel sejak 1948 yang membuat komunitas Yahudi di seluruh dunia menjadi tidak aman.
“Pendekatan yang dilakukan Israel sejak tahun 1948 tidak membuat orang-orang Yahudi di dunia menjadi lebih aman, namun justru meningkatkan tingkat bahaya bagi semua orang,” katanya dilansir Anadolu.
Trachtenberg kemudian menyerukan untuk mencari cara lain dalam menyelesaikan masalah konflik tersebut. Bisa melalui pengadilan, lobi, atau tekanan politik dengan melibatkan aktivis untuk menemukan resolusi yang adil dan damai.
”Israel perlu berhenti dan menyadari bahwa melanjutkan genosida ini hanya akan menggagalkan tujuan jangka panjang mereka untuk stabilitas Yahudi di dunia,” tambahnya.
Di Pengadilan Federal di Oakland, California, dalam gugatan yang diajukan terhadap pemerintahan Joe Biden untuk menghentikan genosida Israel di Gaza, Trachtenberg bersaksi sebagai saksi ahli yang mendukung Palestina. Ia mengatakan dukungan yang diberikan AS kepada Israel sangat disesalkan.
3. Serangan di Gaza masih terus berlanjut

Serangan di Gaza masih terus berlanjut hingga saat ini. Sejalan dengan itu, jumlah korban juga terus bertambah setiap harinya.
Israel kini memfokuskan serangan di wilayah Rafah. Hal ini membuat 1,4 juta pengungsi Palestina akan terusir kembali.
Saat ini jumlah korban tewas di Gaza mencapai 29.410, dan sebanyak 69 ribu lebih lainnya mengalami luka-luka sebagaimana dilaporkan Anadolu, Kamis (22/2/2024).