Israel Mengaku Temukan Tiga Jenazah Sandera di Gaza

- Jumlah sandera di Gaza kini tersisa 50 orang.
- Ketiga sandera diyakini tewas dalam serangan 7 Oktober 2023.
- Kini perang Israel-Iran semakin memanas.
Jakarta, IDN Times - Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, pada Minggu (22/6/2025), mengatakan bahwa pasukan Israel telah berhasil menemukan tiga jenazah sandera di Jalur Gaza.
Para sandera tersebut diidentifikasi sebagai warga sipil, Ofra Keidar dan Yonatan Samerano, serta seorang tentara Israel bernama Shay Levinson. Jenazah ketiganya ditemukan dalam sebuah operasi militer pada Sabtu (21/6/2025).
“Saya berterima kasih kepada para komandan dan pejuang kami atas keberhasilan operasi, atas tekad dan keberanian mereka,” kata Netanyahu dalam sebuah pernyataan, dikutip dari BBC.
1. Jumlah sandera di Gaza kini tersisa 50 orang
Militer Israel telah menemukan delapan jenazah sandera di Gaza sepanjang bulan ini. Dengan penemuan terbaru pada Sabtu, jumlah sandera yang tersisa kini tinggal 50 orang. Dari jumlah tersebut, hanya 20 di antaranya yang diyakini masih hidup.
Netanyahu mengatakan bahwa upaya untuk memulangkan para sandera akan terus berlanjut, meskipun Israel sedang berperang dengan Iran.
“Kami tidak akan beristirahat sampai kami mengembalikan semua korban penculikan ke rumah kami – baik yang masih hidup maupun yang sudah meninggal," ujarnya.
2. Ketiga sandera tewas dalam serangan 7 Oktober 2023
Levinson, seorang komandan tank sekaligus warga negara Jerman-Israel, dilaporkan tewas dalam serangan Hamas pada 7 Oktober 2023. Ia berusia 19 tahun pada saat kematiannya.
Keidar, seorang perempuan berusia 71 tahun, tewas di Kibbutz Be'eri, sementara Samerano, 21 tahun, meninggal saat berusaha melarikan diri dari festival musik Nova. Jenazah ketiganya kemudian dibawa ke Gaza.
“Di samping kesedihan dan rasa sakit, kepulangan mereka memberikan kenyamanan bagi keluarga yang telah menunggu dalam penderitaan, ketidakpastian, dan keraguan selama 625 hari," kata Forum Sandera dan Keluarga Hilang Israel dalam sebuah pernyataan.
Forum tersebut juga menyerukan kepada pemerintah untuk tetap memprioritaskan pemulangan seluruh sandera yang masih berada di Gaza, meskipun perang dengan Iran masih berlanjut, dilansir dari CNN.
3. Perang Israel-Iran semakin memanas
Sekitar 1.200 orang tewas dan 251 lainnya disandera selama serangan pimpinan Hamas di Israel selatan pada 7 Oktober 2023. Tel Aviv kemudian meresponsnya dengan serangan militer besar-besaran di Gaza, yang kini telah menewaskan 54.677 warga Palestina.
Situasi di kawasan tersebut semakin semakin memanas ketika Israel melancarkan serangan udara yang menargetkan beberapa lokasi di Iran, termasuk fasilitas militer dan nuklirnya, pada 13 Juni. Sejak itu, Israel dan Iran pun saling serang.
Dilansir dari Anadolu, Tel Aviv melaporkan sedikitnya 25 orang tewas dan ratusan lainnya terluka akibat serangan rudal Iran. Sementara itu, korban tewas di Iran mencapai 430 orang tewas, dengan lebih dari 3.500 lainnya terluka.
Pada Minggu (22/6/2025), Presiden AS Donald Trump mengumumkan bahwa pasukannya berhasil mengebom tiga situs nuklir Iran di Fordo, Natanz dan Isfahan. Iran telah bersumpah akan membalas serangan AS tersebut.