Jerman Borong 75 Rudal Jelajah AS senilai Rp136 Triliun

Jakarta, IDN Times - Media Jerman Bild, pada Selasa (19/3/2024), mengabarkan bahwa Berlin membeli 75 unit rudal jelajah JASSM-ER dari Amerika Serikat (AS). Rudal disebut bisa menjadi opsi untuk menggantikan rudal Taurus.
Rudal JASSM-ER merupakan rudal jarak jauh yang terintegrasi dengan jet tempur F-35. Rudal bisa mengenai target sejauh 900-1.000 kilometer. Total paket pembelian jet tempur bersama rudal tersebut lebih dari 8 miliar euro atau sekitar Rp136,5 triliun.
1. Rudal terintegrasi dengan jet tempur F-35

Berlin tertarik membeli jet tempur F-35 pada 2022 bersama paket rudal. Senjata itu disebut telah memasuki proses pemesanan oleh Jerman. Dilansir Reuters, kontrak pembelian resmi diperkirakan bakal dilaksanakan pada musim gugur tahun ini.
"Kontrak terkait belum selesai sepenuhnya, dan tidak mungkin mengantisipasi keputusan terbuka apa pun," kata juru bicara Kementerian Pertahanan Jerman.
Beberapa rudal udara-ke-udara dan udara-ke-darat dipesan Jerman bersama jet tempur F-35A.
2. Jerman siap perang
Jerman telah menggelontorkan dana besar untuk belanja pertahanannya. Menteri Pertahanan Jerman, Boris Pistorius, berjanji memastikan negaranya siap perang melalui peningkatan dana tersebut.
Dilansir The Telegraph, belum ada rincian informasi apakah rudal baru yang dipesan untuk ditimbun atau digunakan sebagai pengganti pengiriman rudal ke negara lain.
Sebelumnya, Jerman telah didesak untuk mengirim rudal Taurus ke Ukraina, tapi ditolak oleh Kanselir Olaf Scholz.
Ada juga laporan yang menyebutkan, Scholz telah melakukan pembicaraan dengan Inggris mengenai pertukaran rudal Taurus Jerman dikirim ke Inggris, kemudian London mengirim rudal Storm Shadow buatannya ke Ukraina.
3. Kemampuan dan riwayat penggunaan rudal JASSMER
Dilansir Missile Threat, JASSM-ER merupakan rudal jelajah yang diluncurkan dari udara. Senjata itu dikembangkan Lockheed Martin untuk Angkatan Udara AS.
Dimensi rudal memiliki panjang 4,26 meter, diameter 0,55 meter, tinggi 0,45 meter, lebar sayap 2,7 meter. Hulu ledak yang dibawa sekitar 430 kilogram.
JASSM-ER dilengkapi mesin pendorong turbofan, sedangkan pendahulunya menggunakan mesin turbojet.
AS pertama kali menggunakan rudal jenis ini di Suriah pada 2018. Mereka menargetkan Pusat Pengembangan Penelitian Barzah yang memproduksi senjata kimia untuk pemerintahan Assad.
Pada 2019, AS juga menggunakannya ke tempat persembunyian pemimpin ISIS Abu Bakar al-Baghdadi.