Jerman Mau Beri Bantuan ke Afghanistan, tapi Ada Syaratnya

- Program suaka di Jerman untuk warga Afghanistan dihentikan
- Kloter keempat imigran Afghanistan tiba di Jerman
- Jerman dan Taliban akan sepakati perjanjian deportasi imigran Afghanistan
Jakarta, IDN Times - Jerman, pada Selasa (4/11/2025), sudah memberikan surat khusus terkait bantuan finansial kepada warga Afghanistan. Namun, bantuan hanya diberikan dengan syarat warga Afghanistan tidak bermigrasi ke Jerman.
“Terdapat program yang tersedia di dalam kerangka program kembali secara sukarela ke Afghanistan atau meninggalkan Jerman menuju ke negara ketiga,” ungkap seorang juru bicara Kementerian Luar Negeri Jerman.
Pada Juli, Jerman sudah memperbolehkan masuknya wakil pemerintahan Taliban ke negaranya. Kedatangan ini menjadi upaya Jerman untuk memperketat perbatasan dan mendorong deportasi imigran asal Afghanistan.
1. Warga Afghanistan sudah 2 tahun berada di Pakistan
Sejumlah keluarga asal Afghanistan sudah menunggu di Islamabad selama berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun untuk dapat pindah ke Jerman. Namun, program suaka sudah dihentikan oleh pemerintah Jerman di bawah Kanselir Friedrich Merz.
“Kami sudah menghabiskan 2 tahun di Pakistan dan sekarang kami ditawarkan perjanjian yang memalukan dan bodoh yang merusak masa depan kami dan anak-anak kami,” ujar salah seorang warga Afghanistan yang menerima surat tersebut, dikutip dari DPA International.
Padahal, selama ini program suaka tersebut bertujuan untuk menampung imigran Afghanistan yang takut akan persekusi Taliban. Hingga kini, nasib sejumlah pengungsi asal Afghanistan tersebut masih belum jelas.
2. Kloter keempat imigran Afghanistan tiba di Jerman
Pada hari yang sama, sekelompok imigran Afghanistan dalam kloter keempat sudah tiba di Jerman dari Pakistan. Sebanyak 31 imigran Afghanistan tersebut tiba di Hannover menggunakan pesawat komersial dan transit di Istanbul, Turki.
Pengungsi tersebut diperbolehkan tiba di Jerman karena masuk dalam daftar orang eksklusif. Puluhan warga Afghanistan tersebut sudah menjalani prosedur pendaftaran suaka dan pengecekan keamanan dari otoritas Jerman.
Salah seorang mantan kepala sekolah di Kabul mengatakan lega dan bersyukur karena diperbolehkan masuk ke Jerman. Ia mengatakan, sudah menunggu lebih dari setahun setelah ingin pergi dari Afghanistan untuk pendidikan anak perempuannya di Jerman.
3. Jerman dan Taliban akan sepakati perjanjian deportasi imigran Afghanistan
Pada awal Oktober, Menteri Dalam Negeri Jerman, Alexander Dobrindt mengatakan sudah dekat dalam persetujuan perjanjian dengan Taliban soal deportasi imigran. Nantinya, penerbangan dari Jerman ke Afghanistan akan ditingkatkan frekuensinya.
“Kami dapat berasumsi bahwa kami akan memiliki perjanjian dalam waktu dekat. Kami ingin melakukannya deportasi secara reguler. Namun, ini bukan berarti menggunakan pesawat charter, tapi dapat menggunakan pesawat komersial,” paparnya, dikutip dari Euractiv.
Sejak 2021, Jerman sudah melakukan dua penerbangan deportasi imigran Afghanistan yang terjerat kasus kriminal. Pada Juli 2025, sudah ada 81 orang yang dipulangkan dan sebanyak 28 orang dideportasi pada tahun lalu.


















