Junta Myanmar Bombardir Sagaing, 10 Orang Tewas

Jakarta, IDN Times - Junta militer Myanmar kembali melancarkan serangan udara. Kali ini, sebuah jet militer dilaporkan menyerang Desa Nyaung Kone, Sagaing Utara, dengan menjatuhkan tiga bom.
Dilansir Channel News Asia, Kamis (29/6/2023), akibat serangan ini 10 orang tewas dan delapan lainnya terluka.
"Tidak ada pertempuran, tapi mereka datang untuk mengebom desa itu," kata seorang pejuang anti-kudeta, Ko Zaw Tun.
1. Bukti serangan junta beredar di media sosial
Sementara itu, sejumlah foto dan video beredar di media sosial, membuktikan adanya serangan junta militer ke Sagaing.
Foto-foto ini diunggah oleh media lokal Myanmar ke internet dan menunjukkan orang-orang desa bekerja untuk menyingkirkan puing-puing bangunan yang hancur.
2. Sagaing merupakan wilayah anti-junta
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyebutkan junta militer Myanmar telah melakukan lebih dari 300 serangan udara pada tahun lalu.
Sagaing kini menjadi wilayah para pasukan anti-junta militer. Mereka juga menuntut kembalinya demokrasi di Myanmar.
3. Indonesia kritik pertemuan Thailand yang hadirkan junta

Pemerintah Indonesia buka suara soal pertemuan informal yang diadakan Thailand dengan menghadirkan junta militer Myanmar. Pertemuan ini telah digelar di Pattaya, pada 18 dan 19 Juni 2023 lalu.
“Kalau satu negara lakukan inisiatif, ya silakan saja. Itu hak negara tersebut. Tapi, kalau bicara dalam konteks ASEAN, kami punya aturan main yang harus diperhatikan,” kata Staf Khusus Menlu RI untuk Diplomasi Kawasan, Ngurah Swajaya, beberapa waktu lalu.
Ngurah merujuk pada Lima Poin Konsensus (5PC) yang telah disepakati semua negara anggota ASEAN, termasuk Myanmar sendiri. Ia meminta agar 5PC ditaati.
Pendekatan dengan semua pemangku kepentingan di Myanmar termasuk di dalam poin 5PC tersebut. Pendekatan ini dilakukan untuk mendorong dialog inklusif secara nasional dalam mencari solusi damai untuk Myanmar.