Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

KBRI Distribusikan Bantuan Logistik untuk WNI Korban Gempa Turki

Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi. (IDN Times/Sonya Michaella)

Jakarta, IDN Times - Indonesia menjadi salah satu negara yang gerak cepat membantu penanganan gempa di Turki dan Suriah yang menyebabkan setidaknya 34 ribu orang tewas. Salah satu bentuk bantuan ini adalah sumbangan logistik.

Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi mengatakan, sebelum bantuan misi kemanusiaan tahap pertama sampai ke Adana, Turki, pemerintah Indonesia lewat KBRI Ankara juga telah menyampaikan bantuan berupa bahan makanan.

“Selain itu, masyarakat Indonesia di Turki juga menggalang dana untuk bantuan dan telah terkumpul uang sebesar 324 ribu Lira dan 50 ribu dolar AS, atau sekitar Rp1,2 miliar dan diserahkan melalui Palang Merah Turki,” kata Retno, dalam keterangannya, Selasa (14/2/2023).

“Untuk Suriah, KBRI Damaskus juga telah mengirimkan bantuan berupa makanan, pakaian dan obat-obatan yang dikumpulkan dari diaspora WNI, PPI, dan juga kedutaan kita di Suriah, yang dikirim baik ke Latakia maupun ke Aleppo,” lanjutnya.

1. 189 paket bantuan sudah diserahkan untuk WNI

Proses evakuasi WNI dari wilayah gempa di Turki. (dok. KBRI Ankara)

Retno juga menambahkan bahwa KBRI Ankara telah mendistribusikan 189 paket bantuan logistik untuk WNI. KBRI juga telah mengevakuasi 123 WNI dari lokasi gempa ke ibu kota Ankara.

“Sebagai informasi, Indonesia adalah perwakilan asing pertama yang mengevakuasi warganya sendiri di Turki. Jumlah WNI yang diperkirakan terdampak gempa di Turki adalah sekitar 500 orang,” ujar Retno lagi.

Retno berujar bahwa evakuasi kedua, 8 orang yang terdiri dari 5 WNI dan 3 warga negara Filipina kini sedang dalam proses. Sementara di Suriah, tidak ada WNI yang terdampak oleh gempa, namun ditegaskan Retno bahwa tim KBRI Damaskus terus dan akan tetap melakukan pemantauan perkembangan di lapangan.

2. Bantuan tahap kedua juga sudah berangkat kemarin

Misi kemanusiaan Indonesia tiba di Turki. (dok. KBRI Ankara)

Sementara itu, tim kemanusiaan tahap kedua sudah berangkat pada 13 Februari 2023 kemarin dengan pesawat Garuda Indonesia A330-300. Direktur Perlindungan WNI Kemlu RI Judha Nugraha juga turut serta dalam rombongan.

“Pesawat membawa 119 personel Emergency Medical Team (EMT) dan tim pendukung yang disertai dengan bantuan alat kesehatan, rumah sakit lapangan, obat-obatan dengan total berat 18 ton; serta bantuan logistik peralatan seberat dua ton yang antara lain terdiri dari selimut, tenda, genset, sleeping bag, dan makanan siap saji,” ungkap Retno lagi.

3. Tahap ketiga bantuan juga mencakup Suriah

Kondisi Suriah pasca diguncang gempa 7,8 M. (dok. Twitter White Helmets @SyriaCivilDef)

Retno menambahkan, tahap ketiga misi kemanusiaan ini akan berangkat pada 18 Februari 2023 dan akan berangkat 4 pesawat yang membawa 80 ton bantuan kemanusiaan tidak hanya ke Turki tetapi juga ke Suriah.

“Bantuan kemanusiaan ini antara lain berupa makanan siap saji, matras, selimut, tenda, baju hangat, hygiene kit, sleeping bag, tenda keluarga, sweater anak-anak, dan lain-lain yang diperlukan oleh mereka,” tutur Retno lagi.

“Jumlah dan jenis bantuan yang akan diberangkatkan masih dapat berubah menyesuaikan dengan perkembangan kebutuhan di lapangan,” tambahnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us