Kelaparan Gaza Memburuk, 98 Truk Konvoi Bantuan Dijarah

Jakarta, IDN Times – Sebanyak 98 dari 109 truk pengangkut bantuan kemanusiaan ke Gaza dijarah setelah melalui perlintasan Karem Abu Salem. Petinggi Badan PBB untuk Palestina (UNRWA), Louise Wateridge, mengatakan pada Senin (18/11/2024) bahwa penjarahan itu menjadi yang terparah sejak konflik dimulai.
“Insiden ini menyoroti beratnya tantangan akses dalam membawa bantuan ke Gaza selatan dan tengah,” kata Wateridge, dilansir dari Al Jazeera.
Ia menambahkan, ada korban luka dalam insiden tersebut. Menurutnya, penjarahan itu berhubungan dengan kondisi kelaparan parah yang terjadi saat ini di Gaza. Ia mengatakan perlunya intervensi lebih lanjut terkait kondisi warga Gaza.
“Tanpa intervensi segera, kekurangan pangan akan semakin parah, yang selanjutnya membahayakan kehidupan lebih dari 2 juta orang yang bergantung pada bantuan kemanusiaan untuk bertahan hidup,” ungkapnya.
UNRWA tak menjelaskan detail siapa pelaku penjarahan dalam insiden tersebut.
1. Banyak rute yang rawan penjarahan

Dilansir dari Reuters, pejabat Program Pangan Dunia (WFP) mengatakan, banyak rute ke Gaza saat ini yang tak dapat dilalui karena rawan penjarahan. Adapun rute yang dilalui pada Sabtu adalah rute singkat yang tak dikenali di Karem Abu Salem.
Israel mengklaim pihaknya melakukan segala yang dapat dilakukannya untuk memastikan cukupnya bantuan memasuki wilayah Gaza. Israel mengklaim bahwa mereka tidak menghalangi distribusi bantuan kemanusiaan.
Seorang pejabat bantuan PBB mengatakan, pada Jumat, akses bantuan Gaza telah mencapai titik terendah, dengan pengiriman ke wilayah utara daerah kantong yang terkepung hampir mustahil dilakukan.
2. Larangan operasi UNRWA berisiko tingkatkan krisis

Israel telah melarang UNRWA beroperasi dan menghentikan hubungan dengan lembaga tersebut. Tel Aviv melihat lembaga kemanusiaan itu memiliki hubungan dengan Hamas, meski sudah dibantah.
Komisaris Jenderal UNRWA, Philippe Lazzarini, mengatakan penghentian operasi lembaga tersebut merupakan momen tergelap dalam sejarahnya.
Satu-satunya cara untuk membantu warga Palestina kini adalah membiarkan Israel melakukan operasi kemanusiaan sendiri di wilayah tersebut. Lazzarini juga menyerukan kepada negara-negara untuk menolak larangan Israel yang bakal berlaku pada Januari itu.
"Saya telah menarik perhatian negara-negara anggota bahwa sekarang waktunya terus berjalan. Kita harus menghentikan atau mencegah penerapan aturan ini," katanya.
UNRWA selama ini telah memberikan bantuan kepada hampir 6 juta pengungsi Palestina di Gaza, Tepi Barat yang diduduki, Lebanon, Yordania, dan Suriah.
3. Ribuan keluarga bakal terdampak musim dingin

Lazzarini telah meminta G20 yang kini berlangsung di Rio de Jenairo, Brasil, untuk membahas isu kelaparan di Gaza. Baginya, isu ini bisa diselesaikan dengan kemauan politik.
"Gaza adalah salah satu tempat termudah untuk membuat perubahan. Anda hanya membutuhkan kemauan politik untuk membalikkan penyebaran kelaparan dan bencana kelaparan yang mengancam,” ungkapnya, dilansir Anadolu Agency.
UNRWA juga kini mengkhawatirkan musim dingin yang kini mulai terjadi. Lazzarini mengatakan ribuan keluarga pengungsi di Gaza menghadapi kondisi yang semakin buruk seiring turunnya suhu.
"Musim dingin telah tiba, tetapi sangat sulit untuk membawa barang-barang non-makanan atau peralatan penting untuk musim dingin," katanya.
Serangan Israel ke Gaza telah berlangsung lebih dari setahun. Lebih dari 43.900 orang tewas, sebagian besar wanita dan anak-anak, dan sekitar 103.898 lainnya terluka, di wilayah Gaza. Angka ini masih terus meningkat.