Kemenhan AS Tolak Usulan Gencatan Senjata Hamas-Israel

Jakarta, IDN Times – Departemen Pertahanan Amerika Serikat (AS), yang bermarkas di Pentagon, tidak mendukung gencatan senjata dalam konflik Israel-Hamas. Alasannya karena Hamas membahayakan warga.
“Kami tidak mendukung gencatan senjata yang memberikan waktu bagi Hamas untuk berkumpul kembali, yang akan membahayakan warga Israel dan pihak lain,” kata juru bicara Pentagon, Pat Ryder, pada Kamis (2/11/2023) dilansir Anadolu Agency.
Pernyataan itu muncul setelah sehari sebelumnya Presiden Joe Biden mengatakan bakal melakukan jeda kemanusiaan untuk memungkinkan bantuan kemanusiaan masuk dan para sandera bisa keluar.
1. AS pastikan bantuan sampai ke warga Gaza

Ryder kemudian mencatat, diskusi Menteri Pertahanan Lloyd Austin dengan rekan-rekannya memastikan bahwa warga sipil Palestina di Gaza bisa mendapatkan bantuan kemanusiaan, baik itu bahan bakar air, atau bantuan medis.
“Itu terus menjadi hal yang terus kami tekankan secara berkala,” kata dia.
Menurut para pejabat AS, gencatan senjata hanya akan menguntungkan Hamas secara sepihak.
Gagasan jeda kemanusiaan yang dikatakan Biden pada Rabu juga dianggap tidak sejalan dengan konsep gencatan senjata secara penuh.
2. Blinken bertolak ke Israel

Pada Kamis, Blinken memulai perjalanan ke Timur Tengah. Ia akan mengunjungi Israel untuk membahas langkah nyata dalam meminimalisir jumlah korban jiwa di Gaza.
“Kami akan membicarakan langkah-langkah konkret yang dapat dan harus diambil untuk meminimalkan dampak buruk terhadap laki-laki, perempuan dan anak-anak di Gaza, dan ini adalah komitmen AS,” ungkap Blinken, dilansir Reuters.
Seorang pejabat Gedung Putih mengatakan, Blinken akan mendesak pemerintah Israel untuk menyetujui serangkaian penghentian singkat operasi militer di Gaza agar sandera dapat dibebaskan dengan aman dan bantuan kemanusiaan dapat didistribusikan.
3. Jumlah korban terus bertambah

Jumlah korban jiwa di Gaza akibat serangan udara Israel terus meningkat. Per 2 November, menurut Al Jazeera, jumlah korban tewas di Gaza akibat serangan Israel meningkat menjadi 9.061 orang, termasuk 3.760 anak-anak.
Israel masih terus melancarkan serangan udara. Pertempuran antara Hamas dan Israel juga masih terus berlanjut.
Pada Kamis, pakar PBB mendesak Israel dan sekutunya untuk segera melakukan gencatan senjata.
“Kami menyerukan Israel dan sekutunya untuk segera menyetujui gencatan senjata. Kita kehabisan waktu," kata para pakar PBB.