Kondisi Perang Terkini: Rusia Hujani Ukraina dengan Rudal

Jakarta, IDN Times - Perang Rusia di Ukraina telah memasuki hari ke-52 pada Sabtu (16/4/22). Angkatan bersenjata Rusia meningkatkan serangan di kota-kota Ukraina dengan menghujani rudal. Ibu kota Kiev, Lviv, dan Mykolaiv terkena hantaman.
Peningkatan serangan itu disebut oleh Ukraina sebagai upaya balas dendam Rusia karena kapal perang Moskva tenggelam setelah dihantam rudal Neptun.
"Kami sadar bahwa serangan terhadap kami akan meningkat dan musuh akan membalas dendam. Kami memahami ini," kata Natalia Gumeniuk, juru bicara pasukan militer selatan Ukraina, dikutip dari The Moscow Times.
Beberapa fasilitas perbaikan peralatan militer di dekat ibu kota Kiev terkena hantaman rudal Rusia. Saat ini tim medis dan petugas penyelamat sedang bekerja, namun belum ada rincian tentang korban jiwa.
1. Pertahanan udara Ukraina cegat rudal jelajah Rusia

Rusia tidak memberikan informasi yang membenarkan klaim Ukraina terkait penembakan kapal perang Moskva dengan rudal. Tapi Kementerian Pertahanan Rusia pada Jumat mengatakan, kapal perang itu tenggelam setelah gagal ditarik ke pelabuhan.
"Kami melihat kapal lain mencoba membantunya, tetapi bahkan kekuatan alam berada di pihak Ukraina karena badai membuat operasi penyelamatan dan evakuasi awak tidak mungkin dilakukan," ujar Gumeniuk.
Setelah itu, Rusia meningkatkan serangan di kota-kota di Ukraina, menghujani mereka dengan rudal jarak jauh dan serangan udara.
Dilansir Reuters, militer Ukraina mengatakan jet-jet tempur Rusia lepas landas dari Belarus, meluncurkan rudalnya dengan menargetkan kota Lviv yang dekat perbatasan Polandia. Gubernur Lviv Maksym Kozytskyy menyebut jet tempur itu adalah Su-35.
Belum ada laporan tentang bagaimana rudal-rudal itu menyebabkan kerusakan. Tapi Ukraina mengklaim berhasil mencegat empat rudal jelajah Rusia dengan pertahanan udara mereka.
2. Rusia targetkan pabrik kendaraan lapis baja Ukraina
Rusia telah mengalihkan fokus serangan ke Ukraina timur, di Donbass. Dengan strategi tersebut, Rusia menarik pasukan mereka di sekitar Kiev. Tapi setelah tenggelamnya kapal perang Moskva, Rusia kembali menargetkan ibu kota.
Pada Sabtu pagi, Wali Kota Vitali Klitschko memberikan laporan bahwa distrik Darnytskyi telah mendapatkan serangan.
Dilansir Associated Press, dia menjelaskan tim penyelamat dan paramedis telah berada di lokasi, dan informasi kemungkinan korban akan diberikan menyusul.
Ditariknya pasukan Rusia dari sekitar Kiev telah memicu penduduk untuk kembali lagi ke rumah mereka, meski wali kota telah mengimbau untuk tidak kembali terlebih dulu.
Juru bicara Kementerian Pertahanan Rusia memberikan informasi bahwa pasukannya menggunakan senjata jarak jauh presisi tinggi yang diluncurkan dari udara.
Serangan itu menargetkan pabrik kendaraan lapis baja. Rusia tidak memberikan rincian di mana pabrik itu berada, tapi ada satu di distrik Darnytskyi.
3. Mantan Presiden Ukraina meminta bantuan senjata

Belum ada tanda-tanda perang di Ukraina akan berakhir dalam waktu cepat. Rusia telah fokus untuk menguasai wilayah timur dan selatan Ukraina. Kota pelabuhan Mariupol di selatan, yang kini tinggal reruntuhan, masih terus berusaha direbut oleh pasukan Rusia.
Mantan Presiden Ukraina, Petro Poroshenko, menyebut serangan Rusia di kota Mariupol sebagai genosida. Dikutip dari Al Jazeera, dia menuduh Rusia menggunakan senjata kimia di kota itu.
Poroshenko mengklaim bahwa lebih dari 20 ribu warga sipil Ukraina telah dibunuh oleh "pasukan barbar Rusia."
Dia meminta masyarakat internasional untuk membantu Ukraina dengan "senjata, senjata, senjata."
"Cara tersingkat menuju perdamaian adalah dengan memasok senjata ke Ukraina," kata Poroshenko.
Selain itu dia juga mendesak komunitas internasional untuk memberikan sanksi kepada Rusia, melakukan embargo pada produknya, dan menutup langit Ukraina demi melindungi warga sipil.