Konflik Berlanjut, Resolusi DK PBB Gak Ngefek di Gaza

Jakarta, IDN Times – Juru bicara Kementerian Luar Negeri Qatar, Majed Al-Ansari, menilai resolusi yang disahkan oleh Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) belum berdampak secara langsung dalam konflik Hamas dan Israel.
“Kami belum melihat dampak langsung apa pun dari perundingan tersebut, mereka masih berjalan seperti sebelumnya, seiring dengan diambilnya keputusan PBB,” kata Majed, Selasa (26/3/2024), dilansir Reuters.
Konflik diketahui masih terus berlanjut hingga kini, kendati sudah ditetapkannya resolusi 2728 tersebut pada Senin lalu. Resolusi tersebut menuntut gencatan senjata segera antara Israel dan Hamas, serta pembebasan sandera.
1. Israel enggan melanjutkan negosiasi

Pada Selasa, tim juru runding Israel terkait konflik Gaza meninggalkan Doha, Qatar, setelah negosiasi antara Israel dan Hamas menemui jalan buntu. Israel menduga upaya negosiasi tersebut hanya menguntungkan Hamas.
”Pemimpin Hamas di Gaza, Yahya Sinwar, menyabotase diplomasi tersebut sebagai bagian dari upaya yang lebih luas untuk mengobarkan perang selama Ramadan,” kata seorang pejabat Israel yang berbicara secara anonim, dilansir Reuters.
Namun, sebuah sumber yang mengetahui pembicaraan sebelumnya mengatakan kepada Reuters bahwa delegasi dari agen mata-mata Israel Mossad, yang tiba di Qatar lebih dari seminggu yang lalu, masih terlibat dalam diskusi. Mereka hanya kembali ke Israel untuk berkonsultasi.
Qatar dan Mesir belakangan ini telah mengupayakan perundingan di antara keduanya untuk mencapai gencatan senjata selama enam pekan. Namun upaya itu mencapai jalan buntu.
2. Hamas terlalu banyak menuntut

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan bahwa Hamas telah membuat tuntutan delusi. Menurutnya, Hamas nampak sama sekali tidak tertarik pada kesepakatan tersebut.
”Posisi Hamas adalah bukti nyata bahwa mereka tidak tertarik untuk melanjutkan perundingan, dan merupakan bukti menyedihkan atas kerusakan yang disebabkan oleh resolusi Dewan Keamanan PBB,” kata Netanyahu, dilansir The Guardian.
Sementara itu, Hamas menuduh Israel mengulur-ulur waktu perundingan saat mereka melancarkan serangan militer. Pada Senin malam, Hamas mengeluarkan pernyataan yang menolak tawaran kesepakatan dengan Israel.
Menurut kelompok tersebut, Israel tidak menanggapi tuntutan inti mereka berupa gencatan senjata yang komprehensif, penarikan diri dari Jalur Gaza, pemulangan pengungsi dan pertukaran tahanan yang nyata.
3. AS abstain dalam vote resolusi di Dewan Keamanan

Pada Senin, Dewan Keamanan PBB mengesahkan resolusi terkait konflik Gaza. Sebanyak 14 dari 15 negara anggota menyetujui resolusi tersebut, sementara Amerika Serikat abstain.
Lolosnya resolusi tersebut menuai tanggapan positif dari Hamas. Kelompok yang berbasis di Gaza tersebut mengatakan hal itu sebagai langkah positif dan menekankan agar PBB mendesak Israel menjalankan resolusi tersebut.
Di lain pihak, Israel justru menolak mengadopsi resolusi itu. Menteri Luar Negeri Israel, Israel Katz, tak lama setelah resolusi disahkan, mengatakan negaranya tidak akan menerapakan hal tersebut.