Kosovo Tutup Paksa Bank Serbia di Wilayah Utara

Jakarta, IDN Times - Pemerintah Kosovo, pada Senin (20/5/2024), menutup paksa enam cabang Bank Serbia di wilayah utara yang didominasi etnis Serbia. Langkah ini menyusul kebijakan Bank Sentral Kosovo untuk melarang peredaran mata uang dinar Serbia di teritori negaranya.
Dalam beberapa bulan terakhir, Serbia-Kosovo terlibat ketegangan soal larangan peredaran mata uang dinar di wilayah dominan etnis Serbia. Warga setempat merasa keberatan atas keputusan itu karena masih banyak yang menerima gaji, pensiun, dan bantuan sosial dari Serbia.
1. Sebagai bagian dari proses transisi dari mata uang dinar ke euro

Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Kosovo, Xhelal Svecla, mengatakan bahwa penutupan enam institusi keuangan yang dikelola Serbia ini adalah bagian dari periode transisi untuk beralih sepenuhnya ke mata uang euro.
"Rencana ini untuk mengembalikan legalitas dan otorisasi dari pihak Kejaksaan. Polisi Kosovo bekerja sama dengan Kantor Perpajakan menetapkan Postal Savings Bank sebagai institusi ilegal asal Serbia di Republik Kosovo," terangnya, dikutip Balkan Insight.
"Penegakkan hukum dan pelayanan kepada seluruh rakyat Kosovo tanpa membeda-bedakan akan menjadi tujuan kami," tambahnya.
Sementara itu, Polisi Kosovo mengaku bahwa penutupan bank asal Serbia tersebut berlangsung tanpa masalah dan tidak ada insiden apapun.
2. Operasi penutupan bank masih akan dilanjutkan
Kepala Polisi Kosovo Wilayah Utara, Veton Elshani, mengaku bahwa operasi penutupan cabang Postal Savings Bank ini belum selesai. Ia juga mengaku belum menangkap siapapun di tengah dugaan operasional institusi ilegal di Kosovo.
"Kami sudah masuk ke enam cabang dan kami masih belum selesai. Kami akan terus melanjutkan untuk memverifikasi semuanya. Namun masih belum diputuskan apakah operasional bank ini termasuk dalam tindak kriminal," terangnya.
Dilansir N1, Elshani menambahkan, operasi penutupan Postal Savings Bank kali ini dilangsungkan di tiga kantor cabang di Mitrovica Utara, dan masing-masing kantor cabang di Zvecan, Zubin Potok, dan Leposavic.
3. Serbia kecam penutupan bank di Kosovo Utara

Mendengar penutupan bank di Kosovo Utara, Perdana Menteri Serbia, Milos Vucevic, menyebut langkah tersebut sebagai aksi barbar yang bertujuan untuk mengancam eksistensi rakyat Serbia.
"Siapa dan kenapa operasional Postal Savings Bank terus dipersulit? Karena cek tersebut. Serbia di Kosovo adalah komunitas di Eropa yang tidak dapat beraktivitas secara normal. Apakah mereka tidak boleh menerima gaji dan pensiun? Atau tidak boleh menerima sama sekali," tegasnya, dikutip Euronews.
Sementara itu, Mendagri Serbia Ivica Dacic menyebut bahwa PM Kosovo Albin Kurti terus meneror warga Serbia di Kosovo dan mengancam upaya perdamaian kedua negara.
"PM Kurti terus meneror warga Serbia Kosovo dengan melancarkan penggerebekan pada cabang Postal Savings Bank. Tindakan ini akan berbuntut pada munculnya konflik baru di Balkan dan konsekuensi besar yang tidak terhitung kerugiannya," ucapnya.