Krisis Iklim di China: Banjir dan Panas Ekstrem Datang Bersamaan

Jakarta, IDN Times - Hujan lebat selama beberapa hari di China tenggara telah memaksa pemerintah setempat mengevakuasi lebih dari 35 ribu warga. Pada Senin (17/6/2024), pihak berwenang mengatakan hujan memicu banjir dan tanah longsor.
Kota paling parah yang dilanda bencana adalah Meizhou di provinsi Guangdong. Kementerian Sumber Daya Air menjelaskan, sekitar 17 saluran air di daerah aliran utama sungai berada di atas siaga. Dua sungai juga mengalami tingkat banjir tertinggi.
Di sisi utara China, peringatan suhu panas dikeluarkan. Beberapa wilayah seperti di Xinjian, Mongolia Dalam, dan Heibei diperkirakan suhu panas bisa mencapai 40 derajat Celcius untuk beberapa hari ke depan.
1. Krisis iklim semakin membuat bencana alam kian mematikan
Hujan deras melanda pada akhir pekan yang berdampak di Guangdong. Kota dengan 127 juta populasi tersebut adalah China yang kerap dilanda banjir tahunan. Namun dalam beberapa tahun terakhir, kawasan tersebut menghadapi hujan badai lebih deras dan banjir yang lebih besar.
Dilansir CNN, para ilmuwan memperingatkan bahwa krisis iklim akan memperburuk cuaca ekstrem dan menjadikannya lebih mematikan serta lebih sering terjadi dibanding sebelumnya.
Sejauh ini, lebih dari 130 ribu rumah tangga tidak mendapat aliran listrik. Sementara kegiatan belajar-mengajar di sekolah terpaksa dihentikan.
"Pihak berwenang masih berusaha menjangkau beberapa kota dan desa di daerah tersebut," kata media pemerintah.
2. Sembilan orang tewas
Total korban tewas sampai saat ini diketahui ada sembilan orang, empat orang diketahui di Fujian dan sisanya di Guangdong. Selain itu, 17 orang dilaporkan hilang dan 13 orang dilaporkan masih terjebak. Biro meteorologi provinsi mengklasifikasikan bencana tersebut sebagai peristiwa ekstrem.
Dilansir AAP, bencana telah mendorong para pejabat untuk meningkatkan operasi tanggap darurat serta mengirim helikopter untuk mengevakuasi dan mengirimkan pasokan bantuan.
Di Fujian, 378 rumah dilaporkan runtuh. Lahan pertanian seluas 12.350 hektar juga mengalami kerusakan sehingga menyebabkan kerugian langsung sekitar 225 juta dolar AS atau Rp3,7 triliun.
3. Suhu panas di China utara diperkirakan capai 40 derajat Celcius

Selain dilanda banjir dan longsor, China juga dilanda panas ekstrem khususnya di bagian utara. Pada Senin, ibu kota Beijing mengeluarkan peringatan panas tertinggi kedua dengan shuru diperkirakan melebihi 37 derajat Celcius.
Dilansir Deutsche Welle, panas di China utara tersebut telah terjadi selama seminggu terakhir dan kondisi tersebut diperkirakan akan terus berlanjut.
Pusat Meteorologi Nasional mengatakan wilayah Xinjian dan Mongolia Dalam juga diperkirakan akan dilanda panas. Suhu diperkirakan bakal meningkat lebih jauh dengan suhu tertinggi mencapai 40 derajat Celcius.
Akhir pekan lalu, Wakil Perdana Menteri China Liu Guozhong menyerukan tindakan pencegahan kekeringan dalam tur inspeksinya di provinsi Hebei. Dia mengatakan, sumber daya air harus dialokasikan dengan cara ilmiah dan konservasi air untuk pertanian harus diperkuat.