Krisis Ukraina, AS Kirim 3.000 Tentara ke Polandia

Jakarta, IDN Times - Pejabat Amerika Serikat (AS) yang berbicara dengan syarat anonim memberitahu bahwa 3.000 tentara tambahan akan dikirim ke Polandia, karena situasi krisis Ukraina semakin meningkat. Tentara AS yang dikirim dari 82nd Airborne Division yang berbasis di Fort Bragg, Carolina Utara.
Dalam informasi yang didapat oleh intelijen serta citra satelit perusahaan swasta AS, Rusia telah melakukan penempatan militer baru di beberapa lokasi dekat Ukraina. Selain itu, Rusia juga melakukan latihan militer besar di Belarusia, juga latihan di Laut Hitam yang dekat Ukraina.
Sampai saat ini pemerintah AS mengatakan tidak akan mengirimkan pasukannya ke Ukraina. Pasukan AS dikirim ke negara-negara NATO di Eropa Timur, untuk membantu pertahanan jika Moskow benar-benar melancarkan invasi ke Kiev.
1. Penempatan pasukan disetujui Menteri Pertahanan dan Presiden Joe Biden

AS telah menyiagakan 8.500 tentara yang siap dikerahkan ke Eropa jika diperlukan. Selain itu, sebelumnya 3.000 tentara AS bulan ini telah diberangkatkan ke Polandia dan Rumania. Penempatan pasukan itu untuk membantu meyakinkan sekutu NATO untuk pertahanan negara.
Baru-baru ini, penasihat keamanan nasional AS Jake Sullivan menjelaskan bahwa Rusia bisa menyerang Ukraina dalam beberapa hari ke depan, dan kemungkinan bisa dilakukan sebelum Olimpiade Beijing berakhir.
Dilansir Reuters, untuk menanggapi kekhawatiwan akan invasi tersebut, 3.000 tentara AS tambahan akan segera diterbangkan ke Polandia dan akan tiba dalam beberapa hari mendatang. Perintah penempatan itu telah ditandatangani Menteri Pertahanan Lloyd Austin atas pengarahan Presiden Joe Biden.
2. Misi pasukan AS untuk melatih pasukan Polandia
Polandia adalah anggota negara NATO yang berada di Eropa Timur. Polandia berbatasan langsung dengan Belarusia, sekutu utama Rusia. Saat ini Rusia dan Belarusia juga sedang mengadakan latihan militer besar di dekat perbatasan Polandia.
Beberapa bulan lalu Ukraina juga telah memperingatkan bahwa salah satu serangan Rusia ke negaranya bisa saja dilakukan dari Belarusia.
AS mengirimkan pasukan tambahan ke Polandia untuk meyakinkan negara anggota NATO itu, tekad untuk membantu pertahanannya. Selain itu, menurut Associated Press, sekitar 3.000 pasukan AS yang dikirim memiliki misi untuk melatih dan memberikan pencegahan.
Ditegaskan oleh pemerintah AS bahwa tentaranya yang dikirim tidak untuk terlibat dalam pertempuran di Ukraina jika Rusia melakukan invasi.
Saat ini AS telah memiliki sekitar 80.000 tentara di seluruh Eropa, yang berada di basis militer permanen dengan penempatan yang dilakukan secara bergiliran.
3. Rusia punya semua yang dibutuhkan untuk invasi

Dengan digelarnya latihan militer Rusia di dekat Ukraina, Barat menilai ada kekhawatiran baru bahwa itu bisa dijadikan sebagai kedok untuk melakukan invasi ke Ukraina.
Saat ini Rusia disebut telah memiliki semua elemen yang dapat digunakan untuk melakukan serangan. Selain lebih dari 100 ribu pasukannya yang telah berada di dekat perbatasan Ukraina, perlengkapan militer seperti tank, pengangkut infanteri lapis baja, sistem pertahanan rudal dan peluncur roket, semuanya terlihat dari amatan satelit.
Latihan militer Rusia di Laut Hitam juga melibatkan armada besar kapal amfibi yang membawa ratusan infanteri angkatan laut Rusia, bersama dengan kendaraan amfibi lapis baja yang mendarat di dekat kota Odessa.
Dilansir Politico, Kepala dinas intelijen militer Norwegia, Nils Andreas Stensones, mengatakan kepada wartawan di Oslo pada hari Jumat bahwa Rusia memiliki "semua yang mereka butuhkan untuk melakukan segalanya, dari invasi kecil di timur hingga serangan kecil di sana-sini di Ukraina, atau invasi total, dengan, mungkin, pendudukan seluruh atau sebagian Ukraina."
Untuk menghindari skenario terburuk, selain mengirim tentaranya ke Polandia, AS juga mengirim jet tempur F-15 yang berbasis di Inggris. Jerman dan Spanyol juga telah berkomitmen untuk mengirim beberapa jet tempur guna membantu Bulgaria dan Rumania untuk memantai pergerakan pasukan Rusia di Laut Hitam.