Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Kritik Vladimir Putin, Aktivis Oposisi Rusia Divonis Penjara 25 Tahun

Presiden Rusia Vladimir Putin (twitter.com/KremlinRussia_E)

Jakarta, IDN Times - Aktivis oposisi Vladimir Kara-Murza telah dijatuhi hukuman 25 tahun penjara di Rusia pada Senin (17/4/2023). Dia dihukum atas tuduhan terkait kritiknya terhadap perang di Ukraina yang diinisiasi Vladimir Putin.

Dia dinyatakan bersalah melakukan pengkhianatan, menyebarkan informasi palsu tentang tentara Rusia, dan berafiliasi dengan "organisasi yang tidak diinginkan". Mantan jurnalis dan politikus Rusia-Inggris ini adalah orang terbaru dari beberapa lawan Putin yang ditangkap atau dipaksa melarikan diri dari Rusia.

1. Kara-Murza yakin Rusia akan keluar dari "kegelapan" suatu saat nanti

Kara-Murza telah menghabiskan waktu bertahun-tahun berbicara menentang Presiden Rusia Vladimir Putin. Dia juga vokal dalam menyuarakan buruknya perang di Ukraina sejak Februari 2022 lalu.

Pekan lalu, dia mengatakan tidak menyesal atas kritik-kritik yang telah disampaikan terhadap Pemerintah Rusia. "setiap kata yang telah saya katakan ... Tidak hanya saya tidak menyesali semua ini, saya bangga akan hal itu," kata Kara-Murza, dilansir BBC News.

"Saya tahu bahwa harinya akan tiba ketika kegelapan yang menyelimuti negara kita akan hilang," tambahnya dalam sambutannya. "Masyarakat kita akan membuka mata dan geram ketika menyadari kejahatan apa yang dilakukan atas namanya," tambahnya. 

2. Kara-Murza menyatakan dirinya tidak bersalah dalam persidangan

Dalam persidangan, Kara-Murza dituduh melakukan pengkhianatan dan mendiskreditkan militer oleh jaksa penuntut umum. Dia dihukum penjara selama 25 tahun dan hukuman itu merupakan hukuman terberat sejak invasi Rusia.

Kara-Murza juga sempat mengkritik tuntutan yang diberikan kepadanya dalam persidangan. Dia membandingkan persidangannya dengan salah satu persidangan pertunjukan diktator Soviet Josef Stalin pada 1930-an.

Dia menolak untuk meminta pengadilan membebaskannya dan berkata: "Para penjahat seharusnya bertobat dari apa yang telah mereka lakukan. Saya, di sisi lain, saya di penjara karena pandangan politik saya," dilansir Sky News

3. Inggris mengecam penahanan Kara-Murza

bendera Inggris (pixabay.com/Nerivill)

Hukuman terhadap Kara-Murza menuai kritik dari pemerintah Inggris, yang menyebut vonis itu "bermotivasi politik". Kantor Luar Negeri, Persemakmuran dan Pembangunan (FCDO) mengatakan telah memanggil Duta Besar Rusia, Andrey Kelin.

FCDO menjelaskan bahwa Inggris menganggap hukuman Kara-Murza bertentangan dengan kewajiban internasional Rusia tentang hak asasi manusia, termasuk hak atas peradilan yang adil”.

Menteri Luar Negeri Inggris, James Cleverly mengatakan Vladimir Kara-Murza dengan berani mengecam invasi Rusia ke Ukraina, yang merupakan pelanggaran terang-terangan terhadap hukum internasional dan Piagam PBB. Cleverly juga mengatakan Rusia tidak memiliki komitmen untuk melindungi hak asasi manusia, termasuk kebebasan berekspresi. 

“Kami terus mendesak Rusia untuk mematuhi kewajiban internasionalnya termasuk hak Vladimir Kara-Murza," tambahnya, dilansir Sky News.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us