Kunjungi Bulgaria, Zelenskyy Tegaskan Ukraina Butuh Senjata

Jakarta, IDN Times - Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy, akhirnya mengadakan kunjungan ke Sofia pada Kamis (6/7/2023). Ia pun bertemu dengan Presiden Rumen Radev dan Perdana Menteri Bulgaria, Nikolay Denkov untuk memperbaiki hubungan diplomatik.
Sehari sebelumnya, menyeruak isu Zelenskyy batal berkunjung terkait kebocoran informasi tandangannya ke publik. Menteri Pertahanan Bulgaria, Todor Tagarev mengungkapkan permintaan maaf atas kasus tersebut dan berharap ia bersedia datang ke Sofia.
1. Zelenskyy tolak Radev yang anggap perang di Ukraina sebatas konflik
Saat bertemu dengan Radev, Zelenskyy mengungkapkan bahwa tidak ada solusi militer lain dalam menyelesaikan perang di Ukraina. Ia pun menekankan kepadanya bahwa hanya dengan senjata masalah ini dapat diselesaikan.
"Tuhan melarang tragedi untuk menjatuhkan Anda dan Anda seharusnya ada di tempat saya. Jika seseorang memiliki nilai-nilai yang sama tidak membantu. Apa yang Anda lakukan? Apakah Anda akan mengatakan tolong ambil teritori Bulgaria?" tutur Zelenskyy, dikutip Politico.
"Tidak, Anda, sebagai seorang presiden. Saya yakin Anda tidak akan mengkompromikan kemerdekaan negara Anda. Ini adalah hak Anda untuk mendukung Ukraina. Namun, saya ingin Anda tahu kondisi saya dengan baik," tambahnya.
Pada saat yang sama, Zelenskyy juga menampik kliam dari Radev yang menyebut bahwa invasi Ukraina hanyalah sebuah konflik. Ia menegaskan bahwa kondisi di Ukraina adalah sebuah perang bukan hanya sekedar konflik.
2. Zelenskyy ajak Bulgaria ikut dalam upaya rekonstruksi Ukraina
Saat bertemu dengan PM Denkov, Zelenksyy mengatakan bahwa ia mengajak Bulgaria untuk berpartisipasi dalam upaya rekonstruksi di Ukraina. Ia pun menginginkan keberlanjutan dukungan militer dari Bulgaria dalam melawan agresi Rusia.
"Kami sudah mendiskusikan bantuan militer yang sudah diberikan Bulgaria ke negara kami. Kami bergantung pada keberlanjutan kooperasi kedua negara yang berhasil menyelamatkan ribuan nyawa," tutur Zelenskyy, dilansir Reuters.
Sementara, Denkov mengutarakan bahwa dokumen yang disetujui kedua pihak menunjukkan Bulgaria menyetujui bergabungnya Ukraina di dalam anggota NATO dan Uni Eropa (UE).
Selain itu, Zelenskyy mengungkapkan bahwa semakin banyaknya suplai senjata Barat justru mengurangi skala peperangan. Ia menampik klaim bahwa pengiriman senjata akan memperluas skala peperangan.
3. Rusia kecam kunjungan Zelenskyy ke Bulgaria

Mendengar kunjungan Zelenskyy ke Bulgaria, juru bicara pemerintah Rusia, Dmitry Peskov menyebut bahwa Ukraina berniat melibatkan sebanyak mungkin negara ke dalam peperangan.
"Kiev berusaha melakukan segala cara untuk menyeret sebanyak mungkin negara di dalam konflik ini. Banyak negara yang sudah terlibat dalam konflik ini, baik secara langsung maupun tidak langsung. Topik ini sedang didiskusikan dengan Bulgaria," papar Peskov.
Dilaporkan Novinite, ia pun mengemukakan bahwa kedatangan Zelenskyy di Bulgaria tidak akan berdampak besar pada hasil di medan perang. Peskov menegaskan bahwa di garis depan operasi militer khusus di Ukraina dimenangkan oleh Rusia.