Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Lama Tak Menjalin Hubungan, PM Pakistan akan Kunjungi Moskow

Imran Khan, mantan Perdana Menteri Pakistan (twitter.com/Prime Minister's Office, Pakistan)

Jakarta, IDN Times - Perdana Menteri (PM) Pakistan, Imran Khan, dijadwalkan mengunjungi Moskow pekan ini. Dia akan berangkat pada Rabu (23/2/2022), untuk bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin, seperti yang dikutip dari Reuters.

Kunjungan itu dikonfirmasi oleh Islamabad pada Senin dan akan menjadi yang pertama kali dalam hubungan kedua negara setelah hubungan keduanya sempat kandas selama dua dekade. Kunjungannya tersebut dilaporkan telah lama direncanakan, bahkan sebelum krisis Ukraina dimulai.

1. Akan membahas kerja sama energi

ilustrasi perusahaan minyak dan gas (migas) dunia (IDN Times/Arief Rahmat)

Kantor Urusan Luar Negeri Pakistan mengatakan, kunjungan Khan selama dua hari ke Rusia untuk memenuhi undangan Putin. Dalam pertemuan itu, keduanya akan membahas hubungan bilateral terutama kerja sama energi. Selain itu, Khan juga akan membahas terkait situasi di Afghanistan.

Pertemuan keduanya diharapkan dapat memajukan proyek gas di Pakistan yang akan digunakan Rusia untuk menempatkan pipa dari Karachi ke Kasur, di dekat perbatasan India. Delegasi Rusia di Pakistan baru-baru ini juga merundingkan proses bebas tarif dan pembebasan pajak sehubungan dengan Proyek Aliran Gas Pakistan, mengutip Indian Express.

2. Hubungan Pakistan dengan AS memburuk

Bendera Pakistan (Unsplash.com/Abuzar Xheikh)

Hubungan antara Pakistan dan Rusia sangat minim selama bertahun-tahun karena Islamabad memihak pada Amerika Serikat (AS) dalam Perang Dingin. Pakistan juga diberi status sebagai sekutu utama non-NATO oleh Washington setelah pasukan AS menginvasi Afghanistan pada 2001.

Namun, dalam beberapa tahun terakhir, hubungan antara AS dan Pakistan telah memburuk. AS disebut tidak pernah menerima telepon dari Pakistan semenjak Joe Biden menginjakkan kaki di Gedung Putih.

Kunjungan Pakistan ke Rusia, yang dilakukan di tengah krisis Ukraina, juga menjadi sinyal jelas bagi Barat, terutama setelah negara Asia Selatan tersebut menolak untuk memberikan pangkalan militer untuk AS di negaranya menyusul penarikan pasukan dari Afghanistan.

3. Kunjungannya dilakukan usai pulang dari China

Bendera China dan Pakistan (twitter.com/Dr Alia Malik)

Sebelumnya, Khan juga dikabarkan telah mengunjungi China untuk menghadiri acara pembukaan Olimpiade Musim Dingin Beijing. Dalam kunjungan itu, dia mengadakan pembicaraan dengan presiden China, Xi Jinping.

Kunjungan itu tetap dilakukan meskipun ada aksi boikot yang dilakukan oleh AS, Uni Eropa beserta sekutu lainnya terhadap perhelatan akbar tersebut. Presiden Putin juga turut hadir dalam acara pembukaan itu.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Zidan Patrio
EditorZidan Patrio
Follow Us