Luncurkan Satelit, China Terapkan Zona Larangan Terbang di Taiwan!

Jakarta, IDN Times - China meluncurkan satelit cuaca pada Minggu (16/4/2023). Hal itu diterapkan seraya memberlakukan zona larangan terbang di Taiwan. Zona tersebut berada di area di atas Laut Cina Timur sedikit di timur laut Taiwan yang secara rutin menjadi lalu lintas penerbangan sipil yang padat.
China juga mengubah rute penerbangan sipil mereka untuk menghindari zona larangan terbang yang diberlakukan China di utara Taiwan. Hal itu diberlakukan Beijing karena kemungkinan adanya jatuhnya puing-puing roket di wilayah tersebut.
Kementerian Transportasi Taiwan mengatakan Beijing awalnya memberi tahu zona larangan terbang diberlakukan dari Minggu hingga Selasa (18/4/2023). Namun, China mengurangi durasi zona larangan terbang setelah Taiwan memprotes.
1. Peluncuran satelit cuaca Fengyun 36 dianggap "sukses total"
Pengumuman zona arangan terbang itu mengguncang tensi antara Beijing dan Taipei. Pasalnya, pengumuman itu terjadi tak lama setelah China menggelar latihan perang baru di sekitar Taiwan, yang dianggap Beijing sebagai wilayah berdaulat China.
China Aerospace Science and Technology Corporation, kontraktor utama China untuk program luar angkasanya, mengatakan satelit cuaca Fengyun 3G telah berhasil diluncurkan dari provinsi barat laut Gansu pada pukul 9:36 pagi waktu setempat. Satelit itu kemudian memasuki orbitnya, kata kontraktor itu.
Perusahaan itu menggambarkan peluncuran itu sebagai peluncuran "sukses total". Fengyun 3G sendiri adalah satelit orbit rendah bumi yang dirancang untuk melacak curah hujan.
2. Aktivitas peluncuran roket China tidak menganggu keamanan Taiwan

China mengatakan tidak akurat untuk menyebut kebijakan tersebut sebagai zona larangan terbang. Taiwan sendiri telah mengeluarkan pemberitahuan kepada petugas penerbangan atau NOTAM, dengan menggunakan kata-kata "wilayah udara diblokir karena aktivitas penerbangan luar angkasa," dilansir Reuters.
Kementerian Pertahanan Taiwan mengatakan beberapa puing dari peluncuran roket telah jatuh ke "zona peringatan" di lepas pantai utara Taiwan. Walau begitu, puing-puing tersebut tidak mempengaruhi keamanan teritorial Taiwan.
Penerbangan ke dan dari Taiwan dan China, Taiwan dan Korea Selatan dan Taiwan dan Jepang termasuk di antara mereka yang harus diubah rutenya sementara, menurut rute yang dilacak di Flightradar24. Rute penerbangan akan segera pulih dalam beberapa hari mendatang.
3. China menegaskan luar angkasanya tidak bermaksud meningkatkan tensi di Taiwan

Taiwan mengatakan pihaknya memperkirakan sekitar 33 penerbangan akan terpengaruh dan telah memperingatkan pilot untuk menjauh dari zona tersebut, dilansir Hindustan Times.
China telah menolak tududan aktivitas luar angkasa China tersebut merupakan upaya untuk meningkatkan konfrontasi di Selat Taiwan. China menegaskan aktivitas itu tidak ada kaitannya dengan tensi yang memanas antara China, Taiwan, dan Amerika Serikat (AS).
Tensi antara China dan Taiwan masih belum mereda. Kunjungan Presiden Taiwan ke beberapa negara di Benua Amerika membuat Pemerintah China menaruh perhatian serius terkait apa yang disebut Beijing dengan reunifikasi.