Macron Tegaskan Eropa Harus Keras pada Israel soal Gaza

- Presiden Prancis Emmanuel Macron menekankan perlunya tindakan kolektif Eropa terhadap Israel terkait situasi kemanusiaan di Gaza.
- Macron menyoroti distribusi bantuan kemanusiaan yang diabaikan oleh Israel dan menegaskan pentingnya pengakuan negara Palestina.
- Macron dalam lawatan diplomatik di Asia Tenggara, mengunjungi Vietnam dan Indonesia, serta bersama Presiden Indonesia mengecam rencana Israel untuk menguasai Gaza.
Jakarta, IDN Times - Presiden Prancis Emmanuel Macron mengatakan bahwa negara-negara Eropa harus memperkeras posisi kolektif terhadap Israel. Hal ini harus dilakukan jika Israel tidak menanggapi dengan tepat situasi kemanusiaan di Gaza.
Dengan meningkatnya tekanan internasional terhadap Israel atas krisis kelaparan yang semakin dalam di Gaza, Macron mengatakan tindakan diperlukan dalam beberapa jam dan hari ke depan. Macron juga menegaskan pengakuan negara Palestina dengan syarat-syarat bukan hanya kewajiban moral, tetapi juga kebutuhan politik.
“Jika tidak ada tanggapan yang sejalan dengan situasi kemanusiaan di Gaza dalam beberapa jam dan hari ke depan kita harus memperkeras posisi kolektif kita," tegas Macron, dikutip dari France24, Jumat (30/5/2025).
Presiden Prancis itu menggarisbawahi masalah distribusi bantuan kemanusiaan di Gaza. Menurutnya, Israel mengabaikan penghormatan terhadap hak asasi manusia.
1. Macron hadir di Shangri-La Dialogue
Macron dan Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS) Pete Hegseth termasuk di antara para pemimpin dunia, diplomat, dan pejabat tinggi pertahanan di Singapura akhir pekan ini untuk forum keamanan Shangri-La Dialogue. Presiden Prancis akan membuka konferensi dengan pidato utama pada Jumat malam.
Dalam strategi Indo-Pasifik yang dipublikasikan, Prancis telah menggarisbawahi perlunya mempertahankan tatanan internasional berbasis aturan dalam menghadapi meningkatnya kekuatan dan klaim teritorial China dan persaingan globalnya dengan Amerika Serikat.
Hubungan Prancis sendiri dengan Indo-Pasifik kuat, dengan lebih dari 1,6 juta warganya tinggal di wilayah tersebut di wilayah seberang laut Prancis.
2. Lawatan Macron ke Asia Tenggara

Macron sedang dalam lawatan diplomatik di Asia Tenggara yang juga membuatnya mengunjungi Vietnam dan Indonesia awal minggu ini. Saat berada di Jakarta, Macron dan Presiden Indonesia Prabowo Subianto mengeluarkan pernyataan bersama yang mengecam rencana Israel untuk menguasai Gaza dan setiap langkah untuk mengusir paksa penduduk Palestina dari tanah air mereka.
Kemitraan strategis Prancis-Indonesia melampaui geopolitik meliputi perdagangan dan pertahanan. Paris berharap untuk memicu gerakan pengakuan negara Palestina dalam kondisi tertentu termasuk demiliterisasi Hamas dan pengakuan hak Israel untuk eksis dan melindungi dirinya sendiri, kata Macron di ibu kota Indonesia.
3. Gaza kelaparan

Situasi kemanusiaan di Gaza tetap mengerikan meskipun bantuan mulai mengalir kembali ke wilayah tersebut setelah blokade Israel selama lebih dari dua bulan. Para ahli keamanan pangan mengatakan kelaparan mengancam 1 dari 5 orang.
Israel juga telah mengintensifkan serangan militernya dalam apa yang disebutnya sebagai dorongan baru untuk menghancurkan Hamas, yang serangannya pada 7 Oktober 2023 memicu perang.