Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Mantan Pemberontak Komunis Nepal Diangkat Menjadi Perdana Menteri 

Pushpa Kamal Dahal, pemimpin Partai Komunis Nepal atau Pusat Maois. (Twitter.com/☭ Comrade Prachanda)
Pushpa Kamal Dahal, pemimpin Partai Komunis Nepal atau Pusat Maois. (Twitter.com/☭ Comrade Prachanda)

Jakarta, IDN Times - Pushpa Kamal Dahal, pemimpin mantan pemberontak komunis dan pemimpin Partai Komunis Pusat Maois diangkat sebagai perdana menteri, pada Minggu (25/12/2022). Pengambilan sumpah jabatan kemungkinan akan dilakukan pada Senin (26/12).

Pengumuman itu dibuat kantor Presiden Bidhya Devi Bhandari setelah Dahal bertemu dengannya untuk membahas posisi tersebut. 

Dahal mendapat dukungan lebih dari setengah anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Nepal, dan dukungan dari tujuh partai, termasuk partai komunis Bersatu Marxis-Leninis (UML), pimpinan Khadga Prasad Oli.

1. Bergantian memimpin

Pushpa Kamal Dahal, pemimpin Partai Komunis Nepal atau Pusat Maois. (Twitter.com/☭ Comrade Prachanda)
Pushpa Kamal Dahal, pemimpin Partai Komunis Nepal atau Pusat Maois. (Twitter.com/☭ Comrade Prachanda)

Melansir Reuters, Dahal akan menggantikan Sher Bahadur Deuba dari Partai Kongres Nepal. Dia akan menjabat sebagai perdana menteri untuk paruh pertama masa jabatan lima tahun. Kemudian akan mundur pada 2025 untuk memberi UML memimpin.

"Inilah pemahamannya. Sisa pekerjaan pendistribusian pos-pos penting dan kementerian lainnya masih harus diselesaikan," kata Dev Gurung, sekretaris jenderal Pusat Maois setelah pertemuan koalisi baru.

"Dia telah diangkat dan mendapat dukungan dari mayoritas besar parlemen," kata Tika Dhakal, pembantu Presiden Bhandari.

Pusat Maois dalam pemilihan parlemen bulan lalu memenangkan 32 kursi di DPR yang beranggotakan 275 orang. UML memiliki 78 kursi, dan sisanya, yang dibutuhkan untuk mayoritas 138, akan dikendalikan oleh kelompok yang lebih kecil. Partai Kongres Nepal akan menjadi oposisi utama setelah meraih 89 kursi.

2. Koalisi yang hancur

Melansir Associated Press, Dahal dan Oli pernah menjalin koalisi dalam pemilihan parlemen pada 2017. Tapi di tengah masa jabatan lima tahun, keduanya berselisih mengenai siapa yang akan melanjutkan posisi perdana menteri. Awalnya, disepakati bahwa mereka akan berbagi, tapi Oli tampaknya menolak dan membuat Dahal marah.

Setelah Dahal meninggalkan kemitraan dengan Oli, dia bergabung dengan Partai Kongres untuk menjadi bagian dari pemerintahan koalisi baru yang dipimpin Deuba. Namun, setelah pemilu bulan lalu Dahal dan Deuba berselisih setelah gagal menyepakati siapa yang akan menjadi perdana menteri. 

Dahal, yang juga dikenal sebagai Prachanda atau "yang ganas", memimpin pemberontakan komunis Maois yang kejam dari 1996-2006. Lebih dari 17 ribu orang tewas dan banyak yang masih belum diketahui nasibnya.

Maois menghentikan pemberontakan bersenjata mereka, bergabung dengan proses perdamaian yang dibantu PBB dan memasuki politik arus utama. Partai Dahal mengamankan kursi parlemen terbanyak pada 2008 dan dia menjadi perdana menteri. Namun, dia berhenti setahun kemudian karena perbedaan pendapat dengan presiden.

3. Menghadapi ketidakstabilan politik dan masalah ekonomi

Sebelum pemilu parlemen, Dahal mengatakan bahwa tujuan utamanya adalah memberikan negara itu pemerintahan yang stabil yang akan menyelesaikan masa jabatan lima tahun penuh.

Namun, Dahal diperkirakakan tidak mungkin memberikan stabilitas karena banyaknya mitra koalisi. Negara itu telah mengalami 10 pergantian pemerintahan sejak 2008, ketika monarki berusia 239 tahun dihapuskan.

Dalam kepemimpinan, Dahal juga akan menghadapi tantangan ekonomi yang serius. Nepal telah mengalami inflasi lebih dari 8 persen, tertinggi dalam enam tahun, dan juga cadangan devisa yang semakin menipis, dengan ketergantungan yang meningkat pada impor barang-barang pokok.

"Ekonomi tidak mungkin tumbuh karena ketidakstabilan politik akan menakuti investasi dan bisnis," kata mantan gubernur bank sentral Deependra Bahadur Kshetri.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us