Mark Carney Terpilih Jadi PM Kanada di Tengah Ketegangan dengan AS

- Mark Carney terpilih menjadi PM Kanada setelah memenangi pemilihan Partai Liberal dengan 85,9% suara.
- Carney akan melawan tarif AS dan melakukan investasi besar di sektor strategis seperti pertahanan, energi, pelabuhan, dan infrastruktur kereta api.
- Hubungan Kanada-AS tegang akibat tarif AS, namun krisis ini menyatukan warga Kanada dan mengubah perpolitikan negara tersebut.
Jakarta, IDN Times - Mark Carney terpilih menjadi Perdana Menteri (PM) Kanada yang baru setelah memenangi pemilihan kepemimpinan Partai Liberal pada Minggu (9/3/2025). Politisi berusia 59 tahun itu meraih 85,9 persen suara dari 150 ribu anggota partai.
Carney akan menggantikan Justin Trudeau yang mengundurkan diri pada Januari 2025 setelah menjabat selama sembilan tahun. Pelantikannya diperkirakan akan dilakukan dalam beberapa hari mendatang.
Kemenangan Carney terjadi di tengah krisis hubungan antara Kanada dengan Amerika Serikat (AS). Presiden AS Donald Trump baru-baru ini menerapkan tarif 25 persen pada semua barang Kanada, kecuali sektor otomotif dan energi. Carney pun telah berjanji akan melawan tarif dari AS.
"Pemerintah Kanada telah mengambil langkah tepat membalas dengan tarif. Kami akan terus menerapkan tarif balasan sampai Amerika menunjukkan rasa hormat kepada kami," ujar Carney dalam pidato kemenangannya, dilansir The Independent.
1. Mark Carney pernah memimpin dua bank sentral
Carney memiliki latar belakang unik, yaitu sebagai mantan gubernur dua bank sentral. Ia menjabat sebagai Gubernur Bank of Canada pada 2008-2013 dan Gubernur Bank of England pada 2013-2020.
Carney mengalahkan tiga kandidat lain, termasuk mantan Menteri Keuangan Kanada Chrystia Freeland. Ia akan menjadi PM kedua dalam sejarah Kanada yang tidak memiliki kursi di parlemen.
Carney juga mencatatkan sejarah sebagai PM Liberal pertama yang berasal dari Kanada bagian barat. Status ini dinilai penting mengingat perpecahan politik di Kanada yang sering terjadi berdasarkan wilayah.
Dilansir The Guardian, Carney memiliki aset personal senilai lebih dari 30 juta dolar Kanada (Rp340 miliar). Ia berjanji akan menyerahkan pengelolaan seluruh asetnya kepada lembaga independen.
2. Terpilih di tengah memanasnya perang dagang Kanada-AS
AS menerapkan tarif 25 persen pada semua barang Kanada sejak pekan lalu. Kanada membalas dengan menerapkan tarif serupa pada barang-barang AS senilai 155 miliar dolar AS (sekitar Rp2.525 triliun) secara bertahap.
Dilansir BBC, hubungan kedua negara semakin tegang setelah Trump mengancam akan menjadikan Kanada sebagai negara bagian AS ke-51. Ancaman ini justru memicu sentimen nasionalisme yang kuat di Kanada.
Krisis ini berdampak signifikan pada perpolitikan Kanada. Partai Liberal yang sebelumnya tertinggal 20 poin dari Partai Konservatif kini berhasil menyusul dalam jajak pendapat.
Pergeseran dukungan ini dinilai belum pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah politik Kanada. Ketegangan dengan AS justru telah menyatukan warga Kanada lebih kuat dari sebelumnya.
"Amerika bukanlah Kanada. Kanada tidak akan pernah menjadi bagian dari Amerika dalam bentuk apapun. Kami tidak meinginginkan pertarungan ini, tapi kami akan menang," ujar Carney.
3. Agenda Carney sebagai PM
Carney berjanji akan melakukan investasi besar di berbagai sektor strategis. Program ini mencakup bidang pertahanan, energi, pelabuhan, dan infrastruktur kereta api.
PM baru Kanada itu juga akan mendorong proyek energi besar seperti pembangunan pipa minyak. Proyek ini sebelumnya sering terhambat masalah politik di era Trudeau, dilansir BBC.
Carney berencana menjalankan defisit kecil selama tiga tahun sebelum menyeimbangkan anggaran operasional. Ia juga akan membatasi ukuran pemerintah federal yang membengkak 40 persen di bawah kepemimpinan Trudeau.
"Kita harus menjaga diri sendiri dan saling menjaga satu sama lain. Kanada pasti mampu bertahan melewati krisis ini bersama-sama," tutur Carney kepada pendukungnya.
Pemilu nasional Kanada harus digelar paling lambat 20 Oktober 2025. Carney diperkirakan akan segera menggelar pemilu untuk memanfaatkan momentum popularitasnya yang tengah naik.