Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Meksiko Berencana Tetapkan Perusahaan Senjata AS sebagai Teroris

Presiden Meksiko, Claudia Sheinbaum. (Eneas De Troya from Mexico City, México, CC BY 2.0 , via Wikimedia Commons)

Jakarta, IDN Times - Presiden Meksiko Claudia Sheinbaum, pada Jumat (14/2/2025), mengumumkan rencana menetapkan industri senjata api Amerika Serikat (AS) sebagai teroris. Langkah ini sebagai bentuk pembalasan terhadap rencana Washington menetapkan kartel narkoba di Meksiko sebagai teroris. 

Hubungan AS-Meksiko terus menegang dalam sebulan terakhir imbas pernyataan Presiden AS Donald Trump terkait rencana penetapan pajak 25 persen kepada barang impor asal Meksiko. Namun, Trump akhirnya menunda rencana tersebut setelah Meksiko setuju mengirim tentara ke perbatasan. 

1. Menduga ada kerja sama antara perusahaan senjata api dengan kartel narkoba

Presiden Meksiko, Claudia Sheinbaum (tengah). (Secretaría de Cultura Ciudad de México, CC BY 2.0 , via Wikimedia Commons)

Sheinbaum memperingatkan perusahaan senjata di AS akan menghadapi sanksi hukum seperti halnya yang dilakukan Washington kepada kartel narkoba di Meksiko. 

"Jika mereka (AS) memutuskan untuk menetapkan kartel narkoba sebagai teroris, maka kami juga akan mengekspansi aturan hukum kami kepada AS. Hukuman ini juga meliputi dugaan kerja sama antara perusahaan senjata api dengan kelompok teroris," terangnya, dikutip The Guardian

Presiden perempuan pertama di Meksiko itu menambahkan, Kementerian Hukum AS sendiri sudah mengakui bahwa 74 persen senjata api yang digunakan oleh kelompok kriminal di Meksiko berasal dari AS. 

Meksiko menyebut sudah ada 200-750 ribu yang diproduksi perusahaan senjata di AS diselundupkan dari AS ke Meksiko setiap tahunnya. Sementara, Meksiko sudah memperketat aturan penjualan senjata. 

2. Klaim warga AS juga ikut terlibat aksi kriminal di Meksiko

Sheinbaum menolak tuduhan Trump soal aliansi antara kartel narkoba dan pemerintah Meksiko. Ia menuding AS ikut menjadi pelabuhan kartel narkoba dan warga Amerika telah bekerja sama dengan kelompok kriminal di Meksiko. 

"Di AS juga ada organisasi kriminal dan ada pula warga Amerika yang datang ke Meksiko untuk melakukan aktivitas ilegal tersebut. Sebaliknya, lalu siapa selama ini yang mendistribusikan fentanil di seluruh kota di AS?" tuturnya. 

Ia menyerukan kepada Washington untuk tidak hanya membantu meringkus kartel narkoba di Meksiko. Ia menambahkan, AS harus menghentikan pekerjaannya dan menangkap pelaku kriminal, serta menghentikan penyelundupan narkoba ke negaranya sendiri.

Melansir EFE, Sheinbaum mengaku tidak akan menerima segala bentuk intervensi dari negara lain dana akan melindungi kedaulatan negara. Ia menyebut, Meksiko akan meningkatkan standar pengecekan penjualan senjata api dari warga asing. 

3. Akan menggugat Google soal perubahan nama Teluk Meksiko

Sehari sebelumnya, Sheinbaum mengatakan tidak akan menampik rencana menggugat perusahaan teknologi Google yang mengganti Teluk Meksiko menjadi Teluk Amerika di layanan Google Maps tergantung dari lokasi pengguna. 

"Dekrit dari Trump seharusnya terbatas pada landas benua yang dimiliki oleh Amerika Serikat. Sementara, Meksiko mengontrol sebagian besar dari teluk tersebut. Kami memiliki kedaulatan atas landas benua kami," ungkapnya, dilansir Euronews.

Perseteruan AS dan Meksiko terkait nama area geografis bukanlah yang pertama terjadi. Sebelumnya, kedua negara juga bertentangan soal penamaan sungai yang membatasi kedua negara. Meksiko menamainya Rio Bravo, sedangkan AS menjulukinya Rio Grande. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Brahm
EditorBrahm
Follow Us