Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Memanas! Yunani Ancam Akan Tolak Aksesi Makedonia Utara di Uni Eropa

Perdana Menteri Yunani, Kyriakos Mitsotakis. (twitter.com/kmitsotakis)

Jakarta, IDN Times - Perdana Menteri (PM) Yunani Kyriakos Mitsotakis, pada Kamis (16/5/2024), melayangkan ancaman terkait pernyataan Makedonia Utara untuk mengembalikan ke nama lama. Padahal, sudah ada persetujuan antara Yunani-Makedonia Utara untuk menyelesaikan masalah itu sejak 2018. 

Pekan lalu, pernyataan Presiden Makedonia Utara Gordana Siljanovska-Davkova menyulut kontroversi karena hanya menyebut negaranya dengan julukan 'Makedonia' dalam acara pelantikannya. Aksi tersebut memicu respons keras dari dua negara tetangganya, Bulgaria dan Yunani. 

1. Mitsotakis menunggu sikap dari Makedonia Utara

Mitsotakis mengungkapkan bahwa Yunani masih menunggu bagaimana sikap Makedonia Utara sebelum menyetujui proses persetujuan masuknya jadi anggota UE. 

"Kami tidak akan meratifikasi persetujuan tersebut kecuali kami sudah yakin bahwa pihak lain (Makedonia Utara) benar-benar mengikuti perjanjian antara kedua belah pihak (Prespa)," katanya, dikutip Reuters. 

"Saya memperingatkan kepada pemerintah baru di Skoje bahwa semua penyelewengan dari implementasi perjanjian akan ada konsekuensi besar yang berimbas kepada hubungan kami dengan Makedonia Utara, serta arah menuju ke Eropa," tambahnya. 

Sebelumnya, Makedonia Utara dan Yunani sudah menandatangani Perjanjian Prespa yang mengakhiri permasalahan selama 27 tahun. Dengan itu, Athena juga setuju mendukung Skopje menjadi anggota UE. 

2. Mickoski dukung penggunaan nama Makedonia

Pada saat yang sama, pemimpin partai tengah-kanan nasionalis Makedonia Utara, VMRO-DPMNE, Hristijan Mickoski menekankan agar kembali menggunakan nama Makedonia sebagai nama resmi negaranya. 

"Kami tetap berpegang teguh dengan harga diri bangsa dan mereferensikan negara dengan nama, Makedonia," tegas Mickoski, dikutip Ekathimerini.

"JIka Yunani percaya kami melanggar Perjanjian Prespa, biarkan mereka mengajukannya di ICJ (International Court of Justice). Kami tidak berekspektasi hubungan antara kedua negara didasarkan pada kekuatan, kami ingin hubungan bertetangga yang baik," sambungnya. 

Selain itu, Mickoski menambahkan agar perusahaan Yunani berinvestasi di negaranya dengan kerja sama yang berimbang dan saling menguntungkan. Ia mengharapkan peningkatan hubungan ekonomi kedua negara. 

3. Mantan PM Yunani-Makedonia Utara setuju redam ketegangan

Setelah pernyataan kontroversial Presiden Siljanovska-Davkova, mantan PM Yunani Alexis Tsipras berbicara dengan mantan PM Makedonia Utara Zoran Zaev terkait perkembangan situasi politik kedua negara. 

Keduanya menyatakan akan terus menekankan pada penerapan Perjanjian Prespa 2018 dan melanjutkan konsultasi antara kedua negara untuk menyelesaikan seluruh perselisihan, terutama soal aksesi ke dalam UE. 

Zaev dan Tsipras juga mengkhawatirkan naiknya tingkat nasionalisme setelah kemenangan Partai VMRO-DPMNE di Makedonia Utara. Keduanya menyebut pernyataan tersebut berbahaya dan berpotensi menimbulkan ketegangan baru, serta setuju untuk berusaha meredam tensi. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Brahm
EditorBrahm
Follow Us