Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Menkes Irak Mundur Usai Peristiwa Kebakaran Rumah Sakit

Perdana Menteri Irak, Mustafa al-Kadhimi dan Menteri Kesehatan Irak, Hassan al-Tamimi. (twitter.com/IraqiPMO)
Perdana Menteri Irak, Mustafa al-Kadhimi dan Menteri Kesehatan Irak, Hassan al-Tamimi. (twitter.com/IraqiPMO)

Baghdad, IDN Times - Menteri Kesehatan Irak memutuskan untuk mengundurkan diri usai terjadinya kebakaran sebuah rumah sakit di Baghdad satu minggu yang lalu. Bahkan dalam kebakaran tersebut mengakibatkan puluhan orang tewas, sementara kebakaran disebabkan bocornya tabung oksigen. 

Selama ini Irak tengah bersusah payah dalam menangani pandemik COVID-19 dan kebakaran ini menunjukkan buruknya sistem layanan kesehatan di negara Timur Tengah tersebut. 

1. Mengundurkan diri usai peristiwa kebakaran

Pada hari Selasa (04/05/2021) Menteri Kesehatan Irak Hassan al-Tamimi secara resmi mengundurkan diri dari jabatannya setelah terjadinya peristiwa kebakaran hebat di sebuah rumah sakit. Keputusan ini juga langsung diterima oleh Perdana Menteri Mustafa al-Kadhimi setelah melakukan investigasi terkait peristiwa tersebut. 

Kabinet juga menyetujui untuk melakukan aksi disiplinisasi kepada kepala rumah sakit dan asisten administrasi dengan mencopot jabatannya. Bahkan akibat peristiwa tersebut al-Tamimi dan gubernur Baghdad sempat ditangguhkan untuk sementara, tapi kebijakan tersebut resmi dicabut, dilansir dari Associated Press

2. Kebakaran disebabkan ledakan tabung oksigen

Sebelumnya kebakaran Rumah Sakit Ibn Al-Khatib di Baghdad terjadi pada 24 April dan merenggut korban jiwa sebesar 82 orang, serta 28 di antaranya merupakan pasien COVID-19. Bahkan selain terdapat puluhan korban jiwa, kebakaran besar juga mengakibatkan sebanyak 110 orang luka-luka. 

Penyebab utama kebakaran Rumah Sakit Ibn Al-Khatib disebabkan ledakan tabung oksigen yang dipergunakan untuk merawat pasien COVID-19. Namun api diketahui menyebar begitu cepat akibat kurangnya fasilitas pengamanan untuk memadamkan api, dikutip dari RT

3. Adanya pengabaian fasilitas keamanan rumah sakit

Suasana Rumah Sakit Ibn Al-Khatib di Baghdad usai peristiwa kebakaran. (twitter.com/Rizvi6Mahi)
Suasana Rumah Sakit Ibn Al-Khatib di Baghdad usai peristiwa kebakaran. (twitter.com/Rizvi6Mahi)

Melansir dari La Prensa Latina, berdasarkan investigasi teknikal terkait peristiwa kebakaran, pihak legislatif dan anggota Komisi HAM menuding adanya kesalahan untuk membatasi kunjungan di rumah sakit dan menuding pemanas ruangan justru terletak tidak jauh dari penyimpanan tabung oksigen. 

Di samping itu, para dokter juga memperingatkan dampak buruknya layanan kesehatan dan menyebut rumah sakit di Irak seperti bom waktu lantaran kurangnya aturan keselamatan, terutama terkait tabung oksigen. Bahkan rumah sakit tidak memiliki pendeteksi asap dan pengunjung rumah sakit kerap merokok di sekitar tabung atau membawa peralatan masak elektronik untuk pasien. 

Sistem kesehatan di Irak selama ini kesulitan dalam memenuhi permintaan dalam negeri, bahkan sebelum pandemik COVID-19. Buruknya sistem kesehatan Irak disebabkan konflik berkepanjangan, sanksi internasional dan korupsi yang membuat sektor ini seakan terabaikan, dikutip dari RT.  

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Brahm
EditorBrahm
Follow Us

Latest in News

See More

Kursi Israel Tanpa Penghuni, Palestina Diisi Wakil Tetap untuk PBB

23 Sep 2025, 20:44 WIBNews