Mesir-Yordania Kutuk Serangan Israel terhadap Kamp Pengungsi Nuseirat

Jakarta, IDN Times - Mesir dan Yordania pada Sabtu (8/6/2024) mengutuk serangan Israel terhadap kamp pengungsi Nuseirat di Gaza tengah, yang menewaskan 210 orang dan melukai lebih dari 400 lainnya.
“Mesir mengutuk keras serangan Israel terhadap kamp pengungsi Nuseirat di Jalur Gaza tengah, yang telah mengakibatkan kematian lebih dari 150 warga sipil Palestina dan melukai ratusan lainnya,” demikian pernyataan Kementerian Luar Negeri Mesir, dikutip Anadolu.
Kementerian menyebut serangan itu sebagai pelanggaran terang-terangan terhadap hukum internasional, dan mendesak pihak-pihak internasional dan Dewan Keamanan (DK) PBB untuk segera melakukan intervensi guna menghentikan perang Israel di Jalur Gaza.
1. Serangan di kamp Nuseirat mencerminkan penargetan terhadap warga sipil
Sementara itu, Kementerian Luar Negeri Yordania menyebut serangan Israel terhadap kamp Nuseirat sebagai upaya penargetan sistematis terhadap warga sipil Palestina.
"Kerajaan mengutuk dan mengecam keras tindakan genosida yang terus dilakukan oleh Israel di Jalur Gaza, yang mengalami bencana kemanusiaan yang belum pernah terjadi sebelumnya akibat agresi Israel sejak 7 Oktober," kata kementerian dalam sebuah pernyataan.
"Yordania menyerukan seluruh komunitas internasional, terutama DK PBB, untuk segera mengambil tindakan guna menghentikan kejahatan perang yang dilakukan oleh Israel di Gaza, dan mengharuskan Israel, sebagai kekuatan pendudukan, untuk mematuhi aturan hukum internasional dan hukum kemanusiaan internasional, dan menghentikan perang tidak beralasan di Jalur Gaza," tambahanya.
2. Perang di Gaza semakin mengerikan
Sebelumnya, Kantor Media Pemerintah yang dikelola Hamas mengatakan bahwa sedikitnya 210 warga Palestina tewas dan lebih dari 400 lainnya terluka dalam serangan udara Israel yang menargetkan kamp pengungsi Nuseirat di wilayah timur Deir al-Balah, dan kamp al-Bureij dan al-Maghazi di Gaza tengah pada Sabtu.
Kepala bantuan PBB Martin Griffiths mengatakan, kematian dan kehancuran yang terjadi akibat operasi militer Israel di Nuseirat menunjukkan bahwa perang di Gaza semakin mengerikan.
“Melihat pasien berlumuran darah dirawat di lantai rumah sakit, kami diingatkan bahwa layanan kesehatan di Gaza berada di ujung tanduk,” kata Griffiths dalam unggahannya di X.
Dilansir Al Jazeera, badan amal Doctors Without Borders (MSF) mengatakan bahwa timnya ikut membantu merawat pasien yang terluka parah di rumah sakit Al-Aqsa dan Nasser di Gaza tengah.
“Dalam satu jam, kami telah menerima sekitar 50 pasien yang terluka parah,” kata Chris Hook, penanggung jawab kegiatan medis MSF di Rumah Sakit Nasser.
“Ada orang yang mengalami beberapa patah tulang terbuka besar. Kami punya beberapa anak yang tidak sadarkan diri. Unit perawatan intensif penuh, dan semakin banyak pasien yang datang,” tambahnya.
3. Israel bebaskan 4 sandera
Israel mengatakan bahwa pasukannya berhasil menyelamatkan empat sandera Israel dalam serangan di kamp pengungsi Nuseirat pada Sabtu. Mereka diidentifikasi sebagai Noa Argamani, Almog Meir Jan, Andrey Kozlov, dan Shlomi Ziv. Semuanya dilaporkan dalam kondisi sehat.
Sementara itu, juru bicara Brigade bersenjata al-Qassam Hamas, Abu Ubaida, mengatakan bahwa beberapa sandera Israel tewas dalam operasi penyelamatan tersebut.
“Apa yang dilakukan musuh Zionis di wilayah Nuseirat di jantung Jalur Gaza adalah kejahatan perang yang kompleks, dan orang pertama yang terkena dampaknya adalah para sandera,” kata Abu Obaida.
“Musuh berhasil melepaskan sebagian sanderanya dengan melakukan pembantaian yang mengerikan, namun pada saat yang sama, membunuh sebagian dari mereka dalam operasi tersebut,” ujarnya tanpa menyebutkan berapa jumlah pastinya.
Ia menambahkan bahwa operasi tersebut akan menimbulkan bahaya besar bagi sandera yang tersisa, dan berdampak buruk pada kondisi dan kehidupan mereka.
Namun, pernyataan Hamas itu dibantah oleh juru bicara militer Israel Peter Lerner.
“Itu adalah kebohongan yang terang-terangan,” katanya kepada CNN.