Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Meski Sekutu, Jepang Gagal Dapat Keringanan Tarif dari AS

Perdana Menteri Jepang Shigeru Ishiba (kiri) dan Presiden AS Donald Trump di Washington pada 7 Februari 2025. (x.com/WhiteHouse)
Perdana Menteri Jepang Shigeru Ishiba (kiri) dan Presiden AS Donald Trump di Washington pada 7 Februari 2025. (x.com/WhiteHouse)
Intinya sih...
  • Jepang gagal mendapatkan keringanan tarif dari AS setelah pembicaraan di Washington.
  • Perusahaan Jepang adalah investor terbesar di AS dan Trump ingin Jepang membeli lebih banyak peralatan pertahanan AS.
  • Ryosei Akazawa bertemu dengan pejabat senior AS untuk mencapai kesepakatan perdagangan dalam waktu 90 hari.

Jakarta, IDN Times - Jepang gagal mendapatkan keringanan tarif dari Amerika Serikat (AS). Perdana Menteri Jepang Shigeru Ishiba mengatakan setelah utusannya mengadakan pembicaraan di Washington, negosiasi di masa mendatang tidak akan mudah.

Pembicaraan antara Ryosei Akazawa dan Presiden Donald Trump serta pejabat senior AS lainnya diawasi ketat sebagai barometer negosiasi Washington dengan negara-negara lain yang terhuyung-huyung akibat tarif AS.

"Tentu saja, diskusi yang akan datang tidak akan mudah, tetapi Presiden Trump telah menyatakan keinginannya untuk memberikan prioritas tertinggi pada negosiasi dengan Jepang," kata Ishiba di Tokyo.

Ishiba mengatakan, Jepang menghargai keputusan AS tersebut. “Kami menyadari bahwa putaran pembicaraan ini telah menciptakan landasan untuk langkah selanjutnya, dan kami menghargai itu," kata Ishiba, dikutip dari The Daily Star, Sabtu (19/4/2025).

Ia menyebut diskusi Akazawa di Washington sangat terus terang dan konstruktif. Meski demikian, ia mengaku ada kesenjangan dengan sekutu dekatnya itu.

"Tentu saja ada kesenjangan antara Jepang dan AS," katanya.

1. Perusahaan Jepang adalah investor utama AS

Perusahaan Toyota (commons.wikimedia.org/Tomio344456)
Perusahaan Toyota (commons.wikimedia.org/Tomio344456)

Perusahaan Jepang adalah investor terbesar di Amerika Serikat, dan Jepang adalah sekutu strategis yang vital bagi Washington di kawasan Asia-Pasifik. Namun, Jepang juga dikenai tarif dasar 10 persen yang sama yang diberlakukan Trump pada sebagian besar negara serta pungutan yang lebih tinggi pada mobil, baja, dan aluminium.

Satu dari 10 pekerjaan di ekonomi terbesar keempat di dunia terkait dengan industri otomotif. Trump telah menangguhkan selama 90 hari apa yang disebut tarif timbal balik pada banyak negara, termasuk Jepang yang menghadapi tarif tambahan 24 persen, tetapi mengenakannya pada China.

Selain mengambil lebih banyak barang AS, Trump dilaporkan ingin Jepang membeli lebih banyak peralatan pertahanan AS dan berbuat lebih banyak untuk memperkuat yen terhadap dolar.

2. Walaupun gagal, negosiasi dengan Jepang disebut kemajuan besar

Donald Trump  Berpidato (www.flickr.com/Gage Skidmore
Donald Trump Berpidato (www.flickr.com/Gage Skidmore

Trump mengatakan di Truth Social Network miliknya setelah bertemu Akazawa, kedua pria itu telah membuat kemajuan besar. Menteri Jepang kemudian mengadakan pembicaraan dengan Menteri Keuangan AS Scott Bessent dan Perwakilan Perdagangan Jamieson Greer.

Akazawa mengatakan kepada wartawan setelahnya di Washington bahwa pemerintahan Trump menginginkan kesepakatan perdagangan dalam pembekuan pungutan timbal balik selama 90 hari saat ini.

"Saya memahami bahwa AS ingin membuat kesepakatan dalam waktu 90 hari. Dari pihak kami, kami ingin melakukannya sesegera mungkin," kata Akazawa. Ia menolak berkomentar secara rinci tentang negosiasi tersebut tetapi mengatakan bahwa kekuatan mata uang Jepang tidak dibahas.

3. Jepang cukup kesal dengan tarif resiprokal AS

Presiden Amerika Serikat, Donald Trump menandatangani Perintah Eksekutif mengenai rencana tarif Pemerintah pada acara “Make America Wealthy Again”, Rabu, 2 April 2025 (flickr.com/The White House)
Presiden Amerika Serikat, Donald Trump menandatangani Perintah Eksekutif mengenai rencana tarif Pemerintah pada acara “Make America Wealthy Again”, Rabu, 2 April 2025 (flickr.com/The White House)

Akazawa mengatakan, setelah pembicaraan dengan Bessent dan Greer bahwa ia memberi tahu pihak AS bahwa tarif terhadap Jepang sangat disesalkan. “Setelah menjelaskan pemikiran Jepang tentang dampaknya terhadap industri Jepang dan perluasan investasi dan lapangan kerja di Jepang dan AS, saya sangat meminta AS meninjau serangkaian tindakan tarif," katanya.

Ia mengatakan kedua pihak bertujuan untuk mencapai kesepakatan secepat mungkin yang akan diumumkan oleh Trump dan Ishiba. “Kedua, kami akan bekerja untuk menjadwalkan konsultasi berikutnya yang akan diadakan dalam bulan ini. Dan ketiga, kami akan terus mengadakan diskusi di tingkat kerja selain tingkat menteri," katanya.

Ia menambahkan, berdasarkan hasil konsultasi ini, Jepang-AS akan terus bekerja sama sebagai pemerintah dengan prioritas tertinggi. “Dan juga upaya penuh," katanya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dwifantya Aquina
EditorDwifantya Aquina
Follow Us