Myanmar Kirim Wakilnya ke Pertemuan Menlu ASEAN

- Myanmar mengirimkan wakil non-politis dalam pertemuan ASEAN Ministerial Meeting and Post Ministerial Conference di Laos.
- Troika Indonesia, Laos, dan Malaysia terus berupaya menangani konflik Myanmar melalui diplomasi yang berlangsung perlahan.
- Upaya penghentian kekerasan, bantuan kemanusiaan, dan dialog masih terus dilakukan untuk menyelesaikan isu Myanmar.
Jakarta, IDN Times - Myanmar akhirnya mengirimkan wakilnya dalam pertemuan ASEAN Ministerial Meeting and Post Ministerial Conference (AMM-PMC) di Vientiane, Laos, pekan depan. Sejak 2021, usai kudeta pecah di Myanmar, kursi Myanmar selalu kosong dalam pertemuan Menlu ASEAN maupun KTT ASEAN.
“Myanmar akan dihadiri non-political representative dalam pertemuan kali ini,” kata Direktur Jenderal Kerja Sama ASEAN Kementerian Luar Negeri RI Sidharto Suryodipuro dalam jumpa pers di Kemlu RI, Jakarta, Jumat (19/7/2024).
“Sejak awal tahun ini, perwakilan Myanmar non-politis sudah mulai hadir dalam pertemuan ASEAN. Sejauh ini yang akan datang di AMM-PMC adalah Permanent Secretary of Foreign Affairs,” ucap Arto, sapaan akrabnya.
1. Progres dari troika isu Myanmar

Arto juga mengungkapkan progres dari troika, antara Indonesia, Laos dan Malaysia, untuk mengatasi isu konflik Myanmar yang sampai saat ini masih membayangi ASEAN.
“Upaya masih terus dilakukan. Upaya diplomasi ini tidak diarahkan untuk berhasil dalam semalam. Kita menyadari bahwa ini adalah suatu situasi yang akarnya itu panjang. Dalam konteks itu bisa dipastikan progres berlangsung perlahan,” sambungnya.
“Jadi kudeta pada awal 2021 itu hanya satu peristiwa di atas berbagai persoalan yang ada di Myanmar,” kata dia.
2. Dialog terus dilakukan

Lima Poin Konsensus (5PC) merangkum adanya seruan penghentian kekerasan di mana hal tersebut masih terus berlangsung di Myanmar.
“Kemudian bantuan kemanusiaan, ini juga sedang berlangsung, dikoordinasikan oleh AHA Centre. Kemudian, upaya untuk dialog di antara semua pihak. Ini upaya yang sedang dilakukan melalui mekanisme Special Envoy of the Chair of ASEAN, terutama seperti tahun lalu (keketuaan Indonesia),” ungkap Arto.
Menurut Arto, perkembangan troika penanganan isu Myanmar nanti akan diterima saat gelaran ASEAN Ministerial Meeting (AMM) di Vientiane, Laos, pekan depan.
3. Tanggapi upaya Thailand membantu menangani konflik Myanmar

Sementara, terkait dengan upaya Thailand yang membantu menjembatani dialog dengan Myanmar, Arto enggan menjelaskan lebih lanjut.
“Tapi ada berbagai upaya Thailand yang selalu dikonsultasikan dalam mekanisme ASEAN dan daro ASEAN itu kita mencatat, memandang positif upaya-upaya Thailand dan selalu dikonsultasi di ASEAN,” tegas Arto.