Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Norwegia Usir Seorang Diplomat Rusia, Ada Apa?

Penampakan Katedral St.Basil di Lapangan Merah, Moskow. twitter.com/RusEmbNo

Oslo, IDN Times - Kementerian Luar Negeri Norwegia pada hari Rabu (19/08), mengusir seorang Diplomat Rusia setelah muncul indikasi dirinya terlibat dalam aksi spionase yang dilakukan bersama Warga Norwegia. 

Keputusan ini diambil Pemerintah Norwegia setelah adanya keterkaitan antara Warga Norwegia yang ditangkap karena diduga merupakan mata-mata untuk Rusia bersama seorang Diplomat Rusia terkait, seperti yang dilansir dari AP

1. Tidak bekerja layaknya diplomat

Duta Besar Federasi Rusia untuk Norwegia, T.O. Ramishvili. twitter.com/RusEmbNo

Pengusiran yang dilakukan Kementerian Luar Negeri Norwegia terhadap seorang Diplomat Rusia menjadi sebuah gestur keras yang dilayangkan Pemerintah Norwegia terhadap Rusia. Dikutip dari Reuters, Norwegia mengusir diplomat tersebut karena ia yang bekerja di Kedutaan Besar Rusia bagian perdagangan tidak menujukkan peran dan statusnya sebagai seorang diplomat pada umumnya.

Pemerintah Norwegia sendiri tidak menjelaskan secara detail alasan mereka mengenai hal janggal yang dilakukan diplomat ini. Meskipun begitu, belum dapat dipastikan apakah Diplomat Rusia itu adalah Perwira Intelijen Rusia yang bertemu dengan Warga Norwegia yang diduga menjadi mata-mata untuk Rusia di Norwegia dimana ia sudah ditangkap dan dalam investigasi. 

2. Berkaitan dengan kasus penangkapan terduga mata-mata

Presiden Rusia, Vladimir Vladimirovich Putin. twitter.com/KremlinRussia_E

Dugaan aksi spionase atau mata-mata kembali menyelimuti hubungan Norwegia dan Rusia setelah Pemerintah Norwegia menangkap warganya yang dianggap memiliki hubungan erat dengan Dinas Intelijen Rusia. Warga Norwegia bernama, Harsharn Singh Tathgar, yang bekerja di DNV GL dalam proyek pencetakan 3D, ditangkap oleh Kepolisian Norwegia pada hari Sabtu (15/08), atas dugaan aksi spionase yang dilakukan untuk Federasi Rusia, dilansir AlJazeera

DNV GL sendiri merupakan perusahaan konsultasi maritim, lingkungan, dan sumber daya alam, yang disebut "bekerja sama dengan dekat" bersama Layanan Keamanan Kepolisian Norwegia.

Kepolisian Norwegia menjelaskan bahwa penangkapan dilakukan setelah tersangka dipercayai telah memberikan informasi rahasia secara ilegal kepada Perwira Intelijen Rusia yang menyamar sebagai seorang diplomat. Apabila ia terbukti melakukan aksi spionase terhadap Norwegia atas nama Rusia, dirinya akan mendapat hukuman maksimum 15 tahun penjara. 

3. Hubungan kedua negara tegang

Duta Besar Federasi Rusia, T.O. Ramishvili, bersama Menteri Luar Negeri Norwegia, Ine Marie Eriksen Søreide, memberi penghormatan terhadap Prajurit Soviet, pada 7 Mei 2020. twitter.com/RusEmbNo

Tindakan Norwegia yang mengusir salah satu Diplomat Rusia membuat hubungan kedua negara tegang. Dilaporkan Reuters, Pemerintah Rusia berencana untuk membalas aksi Norwegia dengan ikut mengusir Diplomat Norwegia sehingga balasan yang diberikan setimpal seperti apa yang telah terjadi. 

Penjelasan tersebut disampaikan oleh Kepala Urusan Luar Negeri Parlemen Rusia, Konstantin Kosachev, yang menyampaikan bahwa, "saya yakin dalam hal ini Rusia, seperti biasa, akan dengan jelas menerapkan prinsip timbal balik", ujarnya. Walaupun sudah ada rencana aksi timbal balik, Pemerintah Rusia sendiri sampai saat ini belum memberikan komentar resmi mengenai kasus spionase di Norwegia yang menyangkut nama negaranya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Siantita Novaya
EditorSiantita Novaya
Follow Us