Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Maroko Buka Kantor Kedubes di Suriah Usai Ditutup 13 Tahun

Bendera Maroko. (unsplash.com/moiz31)

Jakarta, IDN Times - Maroko membuka kembali Kantor Kedutaan Besar (Kedubes) di Suriah pada Rabu (9/7/2025). Pembukaan ini menandakan normalisasi hubungan diplomatik kedua negara. 

Sebelumnya, Maroko sudah memperbaiki relasi dengan Ghana. Bahkan, Ghana bersedia menolak kemerdekaan Republik Demokratik Arab Sahrawi dan mengakuinya sebagai teritori otonom di Maroko. 

Dalam beberapa tahun terakhir, Maroko terus berupaya mencari dukungan dari negara-negara lain untuk mengakui Sahara Barat sebagai teritori otonom di bawah pemerintahannya. 

1. Akan memperluas hubungan Maroko-Suriah

Raja Maroko Mohammed VI mengungkapkan bahwa pembukaan Kedubes di Damaskus adalah bentuk perluasan hubungan Maroko-Suriah. 

“Pembukaan ini adalah bentuk perluasan prospek hubungan bersejarah kedua negara dan rakyatnya yang bersaudara satu sama lain. Kami juga tidak pernah mengubah pandangan kami kepada Suriah,” ungkapnya, dikutip The North Africa Post

Ia menyebut bahwa Maroko akan terus mendukung dan berkomitmen kuat pada stabilitas dan kedaulatan Suriah. 

Di sisi lain, Menteri Luar Negeri Suriah, Assaad Al-Chaibani, mengucapkan terima kasih atas keputusan Raja Maroko untuk membuka kembali Kantor Kedubes di Damaskus sebagai bagian perluasan relasi. 

2. Kantor Kedubes di Damaskus akan berada di tempat lama

Maroko menyatakan bahwa pembukaan Kantor Kedubes di Damaskus akan berada di lokasi sebelumnya. Keputusan ini sebenarnya sempat disampaikan pada Mei lalu. 

“Kantor Kedubes di Damaskus akan menempati lokasi lama untuk sementara waktu. Namun, kami akan melengkapi dengan prosedur administrasi dan persiapan pindah ke tempat baru sebagai wujud momentum pembaharuan hubungan Maroko-Suriah,” ungkapnya, dikutip TRT Global

Maroko menutup Kantor Kedubes di Suriah pada 2012 menyusul pecahnya perang sipil di Suriah. Kedua negara mulai menormalisasi hubungan setelah lengsernya mantan Presiden Bashar al-Assad yang hampir 25 tahun berkuasa di Suriah. 

3. Suriah tutup Kantor Perwakilan Polisario di Damaskus

Bendera Suriah. (unsplash.com/shvanharki)
Bendera Suriah. (unsplash.com/shvanharki)

Pada Mei, delegasi Maroko sudah mengadakan kunjungan ke Damaskus untuk membahas pembukaan Kantor Kedubes. Saat itu, Suriah memutuskan untuk menutup Kantor Perwakilan Front Polisario di Damaskus. 

Melansir The Arab Weekly, Suriah di bawah pemerintahan Assad adalah pendukung Front Polisario dan pendirian Republik Demokratik Arab Sahrawi. Bahkan, Polisario dan Aljazair ikut mendukung Suriah di tengah perang sipil yang dimulai pada Maret 2011. 

Penutupan ini menjadi kemenangan besar Maroko secara politik soal pengakuan Sahara Barat. Selain itu, semakin banyaknya pengakuan Sahara Barat di bawah Maroko membuktikan kemampuan dan pengaruh Maroko di regional Afrika dan Timur Tengah. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Rama
EditorRama
Follow Us