Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Nyaris 30 Ribu Warga Palestina Tewas di Jalur Gaza

Gedung-gedung yang hancur akibat serangan Pendudukan Israel terhadap rumah-rumah warga sipil Palestina di Gaza di utara Kamp Jabalia, utara wilayah Al-Sikka, Rabu (11/11/2023). (Dok. Yayasan Persahabatan dan Studi Peradaban (YPSP))
Gedung-gedung yang hancur akibat serangan Pendudukan Israel terhadap rumah-rumah warga sipil Palestina di Gaza di utara Kamp Jabalia, utara wilayah Al-Sikka, Rabu (11/11/2023). (Dok. Yayasan Persahabatan dan Studi Peradaban (YPSP))

Jakarta, IDN Times - Kementerian Kesehatan Gaza merilis data terbaru terkait jumlah warga Palestina yang tewas akibat serangan Israel.

Dilansir dari Arab News, Rabu (28/2/2024), setidaknya 29.878 orang telah terbunuh di Jalur Gaza sejak 7 Oktober 2023 lalu.

Jumlah korban tersebut mencakup 96 orang yang tewas dalam 24 jam terakhir. Sementara sebanyak 70.215 orang terluka.

1. Banyak orang masih di bawah reruntuhan

Gedung-gedung yang hancur akibat serangan Pendudukan Israel terhadap rumah-rumah warga sipil Palestina. (Instagram.com/mohammed_dahlan86)
Gedung-gedung yang hancur akibat serangan Pendudukan Israel terhadap rumah-rumah warga sipil Palestina. (Instagram.com/mohammed_dahlan86)

Kemenkes Gaza mengungkapkan bahwa kemungkinan masih banyak orang yang tertimbun di bawah reruntuhan dan di jalan.

“Namun tim penyelamat banyak yang tidak bisa menjangkau mereka,” sebut pernyataan dari kementerian tersebut.

2. Sekitar 85 persen warga Gaza mengungsi

Palang Merah Indonesia dan Bulan Sabit Mesir bangun dapur umum untuk warga Gaza (dok. Humas PMI)
Palang Merah Indonesia dan Bulan Sabit Mesir bangun dapur umum untuk warga Gaza (dok. Humas PMI)

Sekitar 85 persen warga Gaza juga telah mengungsi akibat agresi Israel tersebut. Warga Palestina juga menderita kelaparan karena kekurangan bahan makanan sehari-hari.

“Ratusan ribu orang tidak punya tempat berlindung, sementara jumlah truk bantuan yang masuk ke Gaza sangat kurang hingga separuhnya jika dibanding dengan sebelum konlfik,” ungkap pernyataan itu.

3. PM Palestina mengundurkan diri

Perdana Menteri Palestina, Mohammed Ibrahim Shtayyeh. (IDN Times/Sonya Michaella)
Perdana Menteri Palestina, Mohammed Ibrahim Shtayyeh. (IDN Times/Sonya Michaella)

Perdana Menteri (PM) Palestina, Mohammad Shtayyeh dilaporkan telah mengumumkan pengunduran diri dari pemerintahan, yang saat ini memerintah di sebagian wilayah Tepi Barat yang diduduki.

“Keputusan untuk mengundurkan diri diambil mengingat eskalasi yang belum pernah terjadi sebelumnya di Tepi Barat dan Yerusalem serta perang, genosida, dan kelaparan di Jalur Gaza,” kata Shtayyeh.

Surat pengunduran dirinya sudah diserahkan ke Presiden Abbas pada Senin (26/2/2024) kemarin. Shtayyeh menyebut bahwa harus ada pemerintahan baru Palestina untuk mengatasi masalah yang ada.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Sonya Michaella
EditorSonya Michaella
Follow Us