Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Pakistan Tuduh India Dalangi Bom yang Tewaskan 7 Tentaranya

ilustrasi bendera Pakistan. (unsplash.com/emaliikhokhar)
ilustrasi bendera Pakistan. (unsplash.com/emaliikhokhar)

Jakarta, IDN Times - Tujuh tentara Pakistan tewas dalam serangan bom di provinsi Balochistan pada Selasa (6/5/2025). Kendaraan militer yang ditumpangi korban dihantam bom rakitan saat sedang berada di wilayah Mach, distrik Kachhi.

Lima personel militer lainnya juga mengalami luka-luka akibat serangan tersebut. Para korban segera dievakuasi dengan helikopter ke rumah sakit militer di Quetta, ibu kota Balochistan.

Pihak militer Pakistan menyalahkan kelompok separatis Baloch Liberation Army (BLA) yang mereka sebut sebagai proksi India. Insiden ini terjadi di tengah meningkatnya ketegangan antara Pakistan dan India usai serangan di Kashmir bulan lalu. 

1. Serangan menyasar konvoi militer

Serangan bom terjadi di kawasan Mach, distrik Kachhi, yang merupakan wilayah pegunungan dengan tambang batu bara. Pejabat pemerintah setempat menyatakan bahwa kendaraan yang diserang merupakan bagian dari konvoi militer yang akan melakukan operasi keamanan.

"Militer saat ini melakukan pembersihan untuk mengeliminasi teroris yang mungkin masih berada di area tersebut," kata militer Pakistan, dilansirIndia Today. 

Balochistan merupakan provinsi yang berbatasan dengan Afghanistan dan Iran. Kekerasan di Balochistan meningkat dalam beberapa tahun terakhir akibat perlawanan kelompok separatis. Melansir Al Jazeera, lebih dari 200 orang tewas di Balochistan dan Khyber-Pakhtunkhwa sejak awal tahun.

2. Pakistan tuduh BLA sebagai perpanjangan tangan India

Pakistan menuding kelompok BLA sebagai pelaku serangan dan menyebut mereka sebagai kelompok proksi bentukan India. Namun, Pakistan belum memberikan bukti untuk mendukung tuduhannya. India dan BLA juga belum memberikan tanggapan terhadap tuduhan tersebut.

Melansir Hindustan Times, BLA dikenal sebagai kelompok separatis paling aktif di Balochistan yang kaya mineral. Mereka sering menyerang personel negara, warga asing, dan infrastruktur di wilayah tersebut, terutama proyek-proyek yang melibatkan investasi China. Pemberontakan di Balochistan sudah berlangsung hampir dua dekade dengan alasan ketimpangan ekonomi.

Pada Maret lalu, BLA membajak kereta api Jaffar Express yang membawa lebih dari 400 penumpang dalam perjalanan dari Quetta ke Peshawar. Peristiwa tersebut menewaskan 21 warga sipil dan 4 tentara. 

3. Hubungan Pakistan dan India memanas

ilustrasi bendera India. (unsplash.com/Naveed Ahmed)
ilustrasi bendera India. (unsplash.com/Naveed Ahmed)

Serangan di Balochistan terjadi saat hubungan Pakistan dan India semakin memanas akibat insiden penembakan di Kashmir pada 22 April 2025. Peristiwa tersebut menewaskan 25 wisatawan India dan satu warga Nepal di kawasan Pahalgam. India menuduh Pakistan terlibat dalam serangan tersebut, tuduhan yang dibantah oleh Islamabad.

Situasi semakin panas ketika India melancarkan serangan udara ke wilayah Pakistan pada Rabu (7/5/2025). Kementerian Pertahanan India menyatakan serangan tersebut menargetkan infrastruktur teroris di provinsi Punjab dan Kashmir yang dikelola Pakistan.

"Serangan yang kami lakukan ini terbatas dan terkendali, bukan untuk memperburuk situasi. Kami sangat berhati-hati dalam memilih sasaran dan cara penyerangan," jelas Kementerian Pertahanan India, dilansir CNN.

Pakistan mengklaim telah menembak jatuh lima pesawat tempur India, termasuk tiga jet Rafale, satu MiG-29, dan satu SU-30, serta satu drone selama serangan tersebut. Kedua negara juga telah saling memutus hubungan, termasuk menghentikan perdagangan dan menutup perbatasan darat.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Aria Hamzah
Rama
Aria Hamzah
EditorAria Hamzah
Rama
EditorRama
Follow Us

Latest in News

See More

KPK Tangani Lebih dari 1.700 Perkara Korupsi dalam 21 Tahun

09 Sep 2025, 09:01 WIBNews